Senin 26 May 2014 17:01 WIB

Legitnya Kurma Medjool Asal Amerika

Kurma Medjool asal Amerika memiliki ukuran lebih jumbo dari kurma biasa.
Foto: nuts.com
Kurma Medjool asal Amerika memiliki ukuran lebih jumbo dari kurma biasa.

REPUBLIKA.CO.ID, Jelang Ramadhan, ada satu penganan yang kerap diburu sebagai sajian berbuka. Apalagi kalau bukan kurma. Berbuka dengan buah kurma sudah menjadi tradisi yang dirasa harus dilakukan setiap Ramadhan.

Buah kurma memang kaya nutrisi dan gizi. Selain didatangkan dari tanah Timur Tengah, belakangan muncul kurma Medjool dari Amerika Serikat. Ukuran kurma Medjool yang lebih besar dari buah kurma lainnya membuat kurma ini meraih popularitas dalam waktu singkat.

Kafi Kurnia, pakar pemasaran buah, mengatakan kurma Medjool Amerika tumbuh di kawasan padang pasir Yuma di Arizona. ''Bedanya, kurma ini dikepak segar tanmpa balutan gula atau madu, menjadikannya alami dan lebih baik bagi tubuh,'' papar Kafi, saat peluncuran kurma Medjool beberapa waktu lalu di Jakarta.

Manfaat kurma memang berderet. Selain glikemiks indeksnya rendah, kurma juga memberi energi tanpa memicu lonjakan gula pada tubuh. Kurma juga kaya serat makanan, mengandung beragam mineral seperti kalsium, mangan, tembaga, dan magnesium, serta kaya zat besi. Jangan heran Rasul menyarankan berbuka puasa dengan kurma.

Pasar kurma di Tanah Air tak kalah menariknya. Setiap tahun 17 ribu metrik ton kurma didatangkan dari seluruh dunia untuk memenuhi pasar dalam negeri. Nilainya mencapai 20 juta dolar AS. Kurma Medjool sendiri memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 15 persen.

Dari segi penampilan kurma Medjool kelihatan jauh lebih besar dibanding kurma lainnya. Satu buah kurma Medjool berukuran kira-kira dua hingga tiga kurma biasa.

Executive Chef Hotel Dharmawangsa, Vindex Tengker, mengatakan tekstur kurma Medjool juga berbeda dari kebanyakan kurma yang agak kering. ''Dia (kurma Medjool) empuk dan legit,'' katanya menyambung.

Kurma Medjool sudah bisa ditemukan di sejumlah toko buah dan pasar swalayan besar. Harga per kilogramnya mulai dari Rp 250 ribu.

Di negara asalnya, kurma ini bisa tumbuh karena kawasan padang pasir Yuma memiliki sungai yang mengalir di bawah tanah. Syarat berikutnya, hawa di Yuma panas di siang hari dan dingin di malam hari. Hawa panas bertujuan agar tanaman kurma bisa berfotosintesis, sedang hawa dingin bertujuan memberi rasa manis pada hasil pohon kurma. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement