Senin 19 May 2014 13:01 WIB

Secangkir Minuman Hangat Penuh 'Sampah'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Wedang uwuh
Foto: Yasin Habibi/Republika
Wedang uwuh

REPUBLIKA.CO.ID, Cabuk rambak dan brambang asem akan lebih terasa nikmat jika tersaji lengkap dengan wedang uwuh sebagai minumannya. Wedang uwuh mungkin tak setenar wedang jahe bagi mereka yang bukan berasal dari Jawa Tengah ataupun Yogyakarta. 

Wedang yang satu namun ini memiliki citarasa yang khas. Di Dapur Solo, wedang uwuh tersedia pula.

Kata ‘wedang’ berarti air minum panas dan ‘uwuh’ bermakna sampah. Minuman ini dinamakan begitu lantaran di dalamnya terdapat berbagai macam rempah yang masih dalam bentuk asli, tanpa dihaluskan. 

Genangan rempah dalam rendaman air panas sekilas terlihat seperti mengotori tampilan secangkir wedang. Padahal, sampahnya berupa aneka rempah yang menghangatkan dan beraroma, yakni cengkih, jahe, kayu secang, kayu manis, pala, akar dan daun serai, serta kapulaga.

Cara membuat wedang uwuh cukup mudah. Rebus saja semua bahan-bahan tersebut. Ketika mendidih, warna air akan akan berubah menjadi cokelat kemerahan. 

Warna ini didapat dari kayu secang. Saat diminum, wedang uwuh akan terasa hangat, pedas, sekaligus manis. Minuman ini cocok dikonsumsi pada malam hari ataupun ketika musim hujan.

Semua menu yang ada di Dapur Solo adalah resep sang pemilik, Swan Kumarga. Dia mengatakan, cikal bakal Dapur Solo bermula dari keinginannya mengisi waktu luang dengan menjual rujak dan aneka jus bagi anak-anak dan ibu-ibu di lingkungan rumahnya. 

"Kebetulan, saya suka makan rujak. Jadi, supaya bisa mengirit uang ya saya bikin sendiri, sekalian dijual," ujarnya. 

Setelah sekitar tiga tahun berjualan rujak, Swan mengembangkan usahanya ke ranah makanan tradisional. Setiap pulang ke kampung halamannya, Swan selalu mencari inovasi, apalagi yang hendak ia kreasikan di restoran miliknya. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dengan ketekunan, keuletan, sikap pantang menyerah, serta keahlian berkreasi untuk membuat makanan terbaik dari bahan berkualitas, Dapur Solo kini menjadi pilihan utama untuk mengobati rasa rindu terhadap masakan khas kota yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Mataram tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement