REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan mewacanakan membangun museum makanan di Yogyakarta. Hal ini sebagai upaya meningkatkan industri pariwisata sekaligus memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai keamanan pangan.
"Yogyakarta memiliki ratusan jenis makanan khas yang harus dilestarikan dan melalui museum ini nanti, masyarakat bisa mengetahui makanan khas tersebut serta pengolahannya yang mengutamakan keamanan pangan," kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparingga usai menandatangani kesepakatan bersama dengan Pemerintah DIY dan pemerintah kabupaten/kota DIY di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, salah satu makanan tradisional yang perlu terus dilestarikan adalah tempe. Dan di dalam museum tersebut, masyarakat bisa belajar mengenai sejarah dan cara pembuatannya.
Roy mengatakan, tempe adalah salah satu makanan masa depan dan cukup disukai oleh masyarakat luar negeri. "Tempe adalah makanan yang memiliki nilai gizi tinggi. Masyarakat luar negeri pun sudah mengakuinya," katanya.
Namun demikian, Roy belum dapat memastikan pembangunan museum tersebut dan lokasi pembangunannya. "Kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait mengenai kelanjutan wacana ini," katanya.