REPUBLIKA.CO.ID, BOROBUDUR -- PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko mengoperasikan pintu gerbang baru untuk wisatawan masuk ke Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sebagai upaya meningkatkan kepuasan pengunjung.
"Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui pengaturan kunjungan wisatawan, antara lain dengan mengoperasikan 'visitor main gate' mulai hari ini pukul 12.00 WIB. 'Main gate' ini merupakan pintu gerbang masuk ke dalam TWCB," kata Dirut PT TWCBPRB Laily Prihatiningtyas di Borobudur, Senin.
Pintu masuk pengujung Candi Borobudur yang lama agak ke timur laut dari bangunan warisan peradaban dunia itu, sedangkan pintu gerbang yang baru di timur candi tersebut.
Hal itu, katanya, sesuai dengan filosofi Candi Borobudur dengan pintu masuk dari arah timur.
Total luas areal pintu baru itu, sekitar 1.000 meter persegi dengan masa pembangunan sejak 2013 yang berupa bangunan utama berarsitektur Jawa.
"Penggunaan bangunan dengan arsitektur Jawa untuk memperkenalkan budaya Jawa kepada wisatawan sekaligus memperkuat harmoni dengan taman dan candi," katanya.
Ia mengatakan tentang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang terkini melalui operasional pintu gerbang baru tersebut untuk mempercepat pelayanan kepada wisatawan.
Sebanyak 12 loket pembelian tiket disiapkan untuk wisatawan nusantara dan dua lainnya secara khusus untuk wisatawan mancanegara.
"Loket tiket pengunjung lebih luas, nyaman, dan terpadu untuk wisman dan wisnus," katanya.
Ia mengharapkan melalui pintu baru masuk Candi Borobudur itu, pengunjung terkesan pada kesempatan pertama masuk objek wisata itu, sudah mendapat sambutan yang lebih baik.
"Kesan pertama merasa disambut melalui pintu masuk yang langsung terlihat pada saat kedatangan," katanya.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga meluncurkan sistem tiket baru Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko yang berbasis ICT dengan bersinergi bersama PT Telkom dan BRI.
Sistem tiket dalam jaringan itu, katanya didampingi Direktur Operasional PT TWCBPRB Retno Hardiasiwi, akan dipadukan dengan pelayanan 'e-commerce' melalui 'website' perusahaan dan akan diterapkan untuk seluruh destinasi wisata yang dikelola PT TWCBPRB dan diharapkan beroperasi penuh pada pertengahan Mei mendatang," katanya.
Ia mengharapan penerapan sistem tiket tersebut memberikan kemudahan pengunjung dan mengurangi antrean pembelian tiket.
"Masyarakat yang akan berkunjung dapat merencanakan kunjungannya dengan memesan tiket dari mana saja secara 'online'," katanya.