REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu produser film "Sepatu Dahlan" Rizalludin Kurniawan mempertanyakan alasan diturunkannya film garapan Benny Setiawan itu dari sejumlah bioskop di tanah air. Padahal respons masyarakat terhadap film tersebut hingga kini masih tinggi. 

"Kita memang belum update pasti (jumlah penonton), tapi respons masyarakat ke kita sangat tinggi. Mereka mempertanyakan kenapa koq sudah tidak ada film tersebut," kata Rizalludin kepada wartawan, Jumat (18/4) malam. 

Rizalludin menjelaskan, hingga hari Rabu (16/4) film "Sepatu Dahlan" masih tayang di 70 bioskop di seluruh Indonesia. Namun perubahan drastis terjadi sehari setelahnya, tepatnya di hari Kamis (17/4). 

Film yang bercerita tentang semangat seorang anak di pelosok desa dalam mengejar cita-cita di tengah berbagai keterbatasan itu hanya tayang di enam bioskop seluruh Indonesia. 

"Kita kaget kenapa langsung drop begitu," ujar Rizal. 

Hal ini jelas membuatnya kecewa. Jadwal promosi yang sudah mereka rancang di hari libur panjang pekan ini jadi gagal.

"Sangat mengganggu (jadwal promosi), karena sekarang libur panjang dan sudah banyak keluarga yang mau nonton film ini," ujar Rizal. 

Rizal menjelaskan, ia sebelumnya sudah berbicara secara lisan kepada pihak bioskop agar bisa menayangkan film hingga pekan ketiga. 

"Lalu kenapa tiba-tiba (hari) Kamis sudah turun (dari bioskop). Tapi hari Senin (21/4) kita akan bertemu pihak 21 (baca: Twenty One), mereka sudah ajak ketemu dan akan menjelaskan. Tapi kita sangat menyayangkan," ujar Rizal.

Mengutip data jumlah penonton dari filmindonesia.or.id, hingga kini film "Sepatu Dahlan" meraih 51.619 penonton. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding dua film Indonesia lainnya yang tayang berdekatan dengan "Sepatu Dahlan". 

Ikuti Whatsapp Channel Republika