Selasa 15 Apr 2014 12:33 WIB

Banjarmasin Bangun Pusat Kuliner Ketupat

Ketupat
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Ketupat

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Sekatan, melalui Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga berencana membenahi kawasan Desa Pekapuran menjadi pusat kuliner ketupat.

"Rencananya bangunan kumuh di bantaran Sungai Martapura di Pekapuran akan dibebaskan, karena di lokasi itu akan dijadikan kawasan pusat kuliner ketupat," kata Kepala Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga Banjarmasim Subhan Yaumil di Banjarmasin, Selasa (15/4).

Hanya saja, kata dia, bila bantaran sungai di kawasan tersebut sudah dibebaskan dari bangunan kumuh, dan akan segera dibangunkan siring sungai agar menjadi kawasan wisata perairan seperti layaknya di Jalan Pire Tendean dan Jalan Sudirman.

Bahkan kawasan Pekapuran tersebut tak semata sebagai kawasan wisata sungai sekaligus sebagai sentra kuliner, khususnya ketupat mengingat di lokasi tersebut banyak sekali perajin makanan tersebut.

Bila sudah terbangun siring maka mempermudah wisatawan dan pengunjung mendatangi sentra perajin kuliner ketupat baik melalui sungai maupun melalui darat, karena pasti dibuatkan dermaga untuk kapal-kapal kecil.

Mengutip keterangan dari Dinas Sumber Daya Air dan Drainase Kota Banjarmasin, disebutkan pembangunan siring di Desa Pekapuran tersebut tak masalah karena dananya akan diperoleh melalui bantuan pemerintah pusat melalui Balai Besar Sungai Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Tinggal bagaimana Pemkot Banjarmasin sendiri mendanai pembebasan terhadap bangunan pemukiman penduduk yang ada di wilayah tersebut, hingga menjadi kawasan wisata indah untuk wisata kuliner.

Berdasarkan catatan, jumlah perajin ketupat di kampung ketupat Pekapuran sudah sulit di hitung jumlahnya, karena menyebar di lingkungan RT 1, RT 2, RT 3, RT 4, RT 5, RT 6, hingga lingkungan RT 7.

Tadinya mereka yang membuat ketupat hanyalah penduduk asli setempat, tetapi setelah potensi ekonomi membuat ketupat begitu menjanjikan sehingga belakangan banyak pendatang yang juga ikut-ikutan menjadi perajin ketupat.

Di desa tersebut bukan saja mereka yang hanya mengayam daun kelapa dan daun nifah menjadi kulit ketupat, tetapi tak sedikit yang menjadi pedagang grosir, pedagang eceran, sampai mereka yang bertindak sebagai pencari bahan baku daun kelapa dan daun nifah.

Kawasan tersebut ramai pengunjung untuk membeli ketupat, apalagi jika menjelang idul Fitri dan Idul Adha pembeli akan kian ramai lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement