REPUBLIKA.CO.ID, CITARUM -- Jeram Citarum merupakan jeram legendaris dikalangan pecinta alam. Ini karena, sungai citarum-lah olahraga arung jeram mulai diperkenalkan di Indonesia.
Jalur jeram Citarum ini sebelumnya pernah ditutup dengan alasan terlalu berbahaya dan telah memakan banyak korban. Hal tersebut terjadi sebelum sungai Citarum dibendung untuk proyek PLTA Saguling.
Namun setelah bendungan saguling dibuat, jalur pengarungan Citarum jauh lebih aman, karena debit air dapat dikontrol oleh PLTA Saguling, bahkan saat musim hujan sekalipun. Kini para penggiat arung jeram dapat mengarung lebih aman di jeram legendaris tersebut.
Selain menikmati jeram, kita akan disuguhi oleh pemandangan alam yang tak kalah indah. Sesekali kita akan berpapasan dengan perahu warga yang sedang menggali pasir di tepi sungai.
Jeram citarum ini terletak, di waduk Saguling tepatnya didaerah Raja Mandala, Padalarang, Bandung Barat. Kita akan mengarung sejauh 15 km dan memakan waktu kurang lebih selama dua jam disela-sela pengarungan yang menantang kita dapat menikmati kelapa muda yang dijual oleh warga di pinggir sungai sebagai pelpas dahaga.
Pengarungan di jeram Citarum ini terbilang cukup murah dibandingkan arung jeram lainnya dan kita tak perlu khawatir penyedia jasa arung jeram pun menyediakan paket arung jeram ditambah dengan makan siang yang dijamin akan mengenyangkan perut kita selesai bermain arung jeram.
Salah satu skiper arung jeram yang sering di panggil kang Arwah mengatakan bahwa mereka ingin mengajak para masyarakat untuk menggemari olah raga arung jeram tersebut.
"Arung jeram merupakan kegiatan yang menantang dan mengasikan, kami ingin semua masyarakat menyukainya," ujar kang Arwah.
Kang Arwah berharap olah raga arung jeram ini akan semakin banyak yang meminatinya dan ada keikutsertaan pemerintah untuk mengelola wisata arung jeram dengan baik serta semakin banyak atlet arung jeram yang berkiprah di level nasional maupun internasional.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
