Selasa 25 Mar 2014 19:06 WIB

Ingin Jadi Freelancer? Pahami Dulu Hal Berikut

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Hazliansyah
Freelancer (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Freelancer (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini keputusan menjadi freelancer cukup banyak diminati sebagian orang. Alasannya, freelancer memiliki waktu fleksibel dibanding ketika bekerja kantoran.

Jika dilihat dari sisi tersebut, menjadi freelancer memang cukup menggoda. Namun bagi Anda yang berniat menjadi freelancer sebaiknya perhatikan dulu hal-hal berikut agar keputusan tersebut tidak membuat menyesal.

Indonesia Country Manager Freelancer.com, Helma Kusuma mengatakan, seorang freelancer akan dihadapkan pada metode pengaturan keuangan. Pengaturan keuangan yang benar merupakan salah satu tantangan terberat yang dihadapi setiap freelancer, terutama fulltime freelancer

Uang berperan sangat penting ketika seseorang bekerja untuk dirinya sendiri. Memastikan ada uang masuk yang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian sambil mencoba menabung untuk masa-masa “paceklik” dapat menjadi salah satu hal tersulit untuk diwujudkan. Bahkan, ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa banyak freelancer gagal dalam kariernya.

“Penghasilan freelancer tidak tetap, untuk itu butuh kemampuan memanajemen keuangan agar tetap mampu memenuhi pengeluaran yang cenderung tetap dengan penghasilan yang tidak tetap. Kalau tidak, nanti bisa keteteran,” kata dia.

Cara terbaik untuk menghadapi roda naik-turun tersebut adalah dengan membuat tabungan. Jika freelancer bekerja untuk seorang employer dan melakukan pekerjaan lepas secara full time, maka mulailah menabung dari sekarang.

Helma menyebut bagi setiap orang dana “emergensi” selalu adalah hal penting, namun bagi seorang freelancer dana ini menjadi lebih penting lagi karena jumlah bervariasi dari uang yang dihasilkan sepanjang tahun.

Para freelancer sebaiknya lebih berhati-hati dengan keputusan keuangan mereka. Selain itu, kata Helma, freelancer juga harus memikirkan jaminan kesehatan mereka. “Freelancer tidak mempunyai benefit fasilitas asuransi kesehatan dari kantor layaknya pegawai tetap. Untuk itu harus dipikirkan misalnya dengan ikut asuransi kesehatan atau jiwa sendiri,” ujarnya.

Dia menyebut para freelancer harus rajin mengikuti seminar atau workshop untuk menjaga kualitas keahlian. “Ini penting  untuk memastikan keahlian mereka terbangun dengan baik,” kata Helma.

Penghasilan yang tidak tetap bukan berarti membuat pekerjaan menjadi freelancer tidak diminati. Bahkan Helma memprediksi akan makin banyak masyarakat Indonesia menjadi seorang freelancer. Menurutnya, melalui internet, seseorang dapat menemukan banyak pekerjaan freelancer yang bisa dikerjakan dari rumah dan menghasilkan uang tambahan.

Hal ini merupakan opsi yang lebih baik untuk membangun jenjang karier, menghasilkan uang dan mengejar impia dengan fleksibilitas waktu dan tempat kerja.

”Tapi di luar semua itu, freelancing membantu mengasah skill dan memperluas network yang dibutuhkan untuk membangun bisnis Anda sendiri suatu hari nanti,” ucapnya.

Di website freelancer.com sendiri ada sekitar 600 kategori pekerjaan. Website ini dapat membuat Anda dapat mengakses 4.000 pekerjaan baru setiap hari dan menghubungkan Anda dengan lebih dari 10 juta profesional di seluruh dunia.

Untuk Indonesia, pekerjaan yang paling banyak diminati adalah programming (proyek-proyek terkait HTML, PHP dan MySQL), kemudian desain (wed dan graphic design) dan menulis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement