REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Hollywood tengah mengandrungi film tentang agama. Meski tidak ada jaminan sukses, Hollywood percaya, film bertemakan agama menyimpan potensi.
Memang film bertemakan agama versi Hollywood tidak sesuai dengan kisah aslinya. Ada beberapa perubahan besar meski merujuk pada satu versi.
Wal hasil, banyak diantara film tersebut yang dilupakan orang hanya dalam beberapa pekan setelah dirilis. Lainnya,memang cukup sukses. Pertanyaannya, apa yang membuat film itu berhasil.
Seperti dilansir voanews.com, Jumat (21/3), Son of God, film yang mengisahkan kehidupan Yesus ini cukup laris dipasaran. Hanya saja, penonton mayoritasnya adalah jemaat geraja.
Profesor filsafat, American University, Martyn Oliver mengatakan, film-film yang menawarkan tema agama ini dimaksudkan untuk menyasar "Tidak ada visi tunggal atau khusus dari para pembuatnya. Mereka memberikan apa yang orang sudah tahu, " ujarnya.
Yang menjadi masalah, kata Oliver, banyak film yang melenceng dari kisah yang sudah diketahui penonton. "Seperti film Noah, bakal gagal lantaran banyak dikritik penganut Yahudi dan Muslim lantaran pengambaran Noah (atau Nuh dalam keyakinan Muslim), terlalu melenceng dari karakternya," kata dia.
Oliver mengatakan bahkan untuk film-film religius terbaik, keberhasilan bukanlah jaminan. Tapi jika film tersebut memiliki visi artistik, pesan kuat dan cerita yang menggugah, menontonnya dapat menjadi makanan untuk mata dan jiwa.