Kamis 20 Mar 2014 10:27 WIB

Permudah Kunjungan Wisman, Pemerintah Godok ASEAN Common Visa

Mari Elka Pangestu saat berbicara di ajang Public Seminar and Soft Launching
Foto: Puskompublik Kemenparekraf
Mari Elka Pangestu saat berbicara di ajang Public Seminar and Soft Launching "The ASEAN Economic Community: A Work in Progress", Selasa (18/3) di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri pariwisata Indonesia terus berbenah menghadapi pasar bebas ASEAN yang akan efektif berlaku mulai akhir tahun 2015 mendatang.

Pembenahan yang dilakukan tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun juga dalam hubungan antarnegara bahkan kawasan ASEAN itu sendiri.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, untuk pembenahan dalam negeri, pemerintah fokus dalam peningkatan dalam daya saing. Caranya, tentu dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

"Kita terus menyiapkan standard kompetensi bagi mereka yang bekerja di pariwisata. Ada 32 profesi yang harus dipenuhi standardnya, sesuai dengan kesepakatan ASEAN," kata Mari Elka

Mari berharap pihak swasta ikut berperan dalam memenuhi standard pekerja. "Industri juga kita dorong untuk penuhi standard usaha mereka," jelas Mari.

Sementara untuk hubungan ke negara-negara ASEAN, satu yang tengah digodok adalah mewujudkan program ASEAN jadi single destination (destinasi tunggal) bagi para wisatawan mancangegara (wisman).

"Jadi yang ditonjolkan adalah ASEAN," ujar Mari.

Hal itu bakal terwujud karena saat ini juga sedang dibahas pemberian kemudahan visa yang disebut ASEAN Common Visa. Program ini akan memudahkan warga asing untuk melakukan kunjungan ke negara ASEAN.

"Jadi misalkan wisman masuk ke ASEAN dari salah satu hub seperti Singapura. Nah, nanti ketika mereka melakukan kunjungan ke negara ASEAN lainnya tidak memerlukan visa lagi. Itu yang kita sedang perjuangkan," ujar Mari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement