Jumat 14 Mar 2014 16:07 WIB

Tarik Wisatawan, Sintang Bangun Desa Wisata

   Sesepuh desa memimpin doa di sumber mata air  pada 'Cihideung Festival 2013' di Desa Wisata Bunga Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (3/11).  (Republika/Edi Yusuf)
Sesepuh desa memimpin doa di sumber mata air pada 'Cihideung Festival 2013' di Desa Wisata Bunga Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (3/11). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, SINTANG -- Dinas Pariwisata Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat akan membangun sejumlah desa wisata guna menambah objek wisata setempat agar lebih dikenal hingga ke luar wilayah Kalimantan Barat.

"Pengembangan beberapa desa menjadi desa wisata ini menjadi salah satu prioritas, selain terus mempercantik objek wisata Bukit Kelam," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sintang, Senen Maryono saat dihubungi, Jumat (14/3).

Beberapa desa yang akan dijadikan desa wisata di antaranya Desa Kebung, Esaid Panjang, Merpak di Kecamatan Kelam Permai, Desa Sungai Buaya dan Tertung Mau di Kayan Hilir serta Nanga Pari di Kecamatan Sepauk.

"Di desa-desa ini kerajinan masyarakat sudah bagus dan akan terus diberikan stimulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk pengembangan usaha produktif dan ekonomi kreatif," katanya.

Ia menambahkan, hasil dari Rakornis Pariwisata beberapa waktu lalu, kabupaten/kota diminta segera mengusulkan program prioritas pembangunan pariwisata di daerahnya kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif guna mendapatkan bantuan pendanaan.

"Untuk Sintang, kami masih prioritas terhadap penataan obyek wisata Bukit Kelam. Kami akan bangun sarana prasarana yang lebih lengkap di Kelam," katanya.

Sejumlah peserta rakornis pariwisata yang datang dari kabupaten/kota di Kalbar, sangat tertarik dengan penataan Bukit Kelam yang ada sekarang. Mereka juga sangat tertarik dengan Galery Motor Bandung dan Museum Sintang.

Dinas Pariwisata Sintang telah memiliki mini galeri yang representatif untuk tingkat kabupaten dengan penataan dan materinya yang sangat lengkap.

"Direktur dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat memuji penataan Museum Sintang," katanya.

Senen mengutip pernyataan Direktur dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bahwa penataan museum sudah standar internasional.

"Museum Sintang memang dalam penataan bekerja sama dengan Tropen Museum Amsterdam Belanda," katanya. Demikian juga pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga memberikan apresiasi terhadap Galery Kobus dengan hasil kerajinannya yang menarik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement