REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Video penyanyi pop Amerika Katy Perry sempat memicu protes keras umat Muslim dunia. Setelah mendapat banyak kecaman di dunia maya, video klip tersebut diedit secara digital.
Dilansir Ahram Online, video yang dirilis 20 Februari lalu telah diedit setelah mendapat kritikan keras dan dianggap menyinggung umat Muslim. Sejauh ini video tersebut telah disaksikan lebih dari 47 juta pengguna Youtube.
Video bertema Mesir kuno, menggambarkan Perry sebagai seorang ratu Mesir. Dalam salah satu adegan seorang pria yang ingin melamarnya mengenakan liontin bertuliskan Allah dalam bahasa Arab. Setelah tersambar petir pria berikut liontin hangus dan berubah menjadi pasir.
Di video yang telah diperbarui, kata Allah di liontin telah dikaburkan. Tak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan Perry atau perusahaan produksi Capitol Records, terkait editing video berjudul Dark Horse itu.
Pengaju petisi Shazad Iqbal dari Inggris, sebelumnya menuduh pembuat video melakukan penghujatan. Petisi ditanda tangani lebih dari 65.000 orang dari seluruh dunia.