REPUBLIKA.CO.ID, Untuk perut Indonesia, nasi masih menjadi bahan pangan utama. Sejak sarapan hingga makan malam, lauk selalu disantap bersama nasi.
Sebagai alternatif, bagaimana jika mencoba nasi yang dibuat dari fermentasi sederhana ubi kayu atau singkong. Masyarakat di Pulau Bangka mengenalnya sebagai aruk, atau oyek di Jawa, dan kufu di Kalimantan Tengah.
Dalam buku 100 Resep Hidangan Tradisional, Sajian Nasi Sehat Lengkap Gizi karangan Tuti Soenardi, Rossi Rozanna Septimurni, dan Sri Wulan, terpapar alternatif pengganti nasi, yaitu butiran ubi yang mirip beras tersebut. Komposisi nilai gizi aruk, oyek, dan kufu hampir setara dengan beras. Hanya kandungan protein dan lemaknya lebih rendah.
Manfaat butiran ubi ini berlanjut. Kandungan seratnya tinggi. Sementara, indeks glikemiknya rendah sehingga cocok untuk penderita diabetes mellitus. Butiran ubi ini juga tidak mengandung gluten.
Seperti tertera dalam buku 100 Resep Hidangan Tradisional, Sajian Nasi Sehat Lengkap Gizi, aruk merupakan makanan pokok warga Desa Tempilang yang berjarak 75 km dari Kota Pangkal Pinang. Mulanya aruk dikonsumsi karena warga tak sanggup membeli beras yang mahal. Perbaikan kesejahteraan warga setempat kini justru membuat aruk kian ditinggalkan.
Secara fisik aruk, oyek, dan kufu memiliki penampilan yang serupa. Bedanya oyek dan kufu agak kecokelatan. Sedangkan, aruk lebih putih. Perbedaan terjadi akibat proses pengolahan atau pematangan. Aruk disangrai terlebih dahulu baru dijemur. Sedang kan, oyek dikukus baru dijemur.
Sebelum dimasak, sebaiknya butiran singkong ini direndam terlebih dulu. Lama dan dengan apa butiran singkong direndam memengaruhi pula tekstur dan aroma. Perendaman dengan santan encer selama semalaman menghasilkan butiran yang lebih pulen dan lembut. Untuk menu nasi goreng, cukup goreng aruk bersama bumbu-bumbu.
Sementara, untuk nasi liwet dengan aruk atau oyek, rendam dulu butiran singkong dalam air selama satu jam. Setelah itu, campur beras dengan aruk atau oyek bersama santan, daun salam, dan garam.
Prinsip yang sama bisa diberlakukan saat memasak nasi kebuli aruk. Rendam dulu aruk selama satu jam. Setelah itu, tumis semua bumbu dan daging dengan minyak, kemudian tambahkan beras dan aruk.