Kamis 20 Feb 2014 09:46 WIB

Pesona Kuliner Gang Gloria Glodok

Rep: Ratna Puspita/ Red: Indira Rezkisari
Kopi Tak Kie cuma satu dari sederet ragam kuliner yang bisa dicicipi di Gang Gloria.
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Kopi Tak Kie cuma satu dari sederet ragam kuliner yang bisa dicicipi di Gang Gloria.

REPUBLIKA.CO.ID, Glodok sebagai pecinan terbesar di Ibu Kota selalu memiliki daya tarik tersendiri. Sebagai kawasan Pecinan tertua di Jakarta, konon Glodok sudah berusia lebih dari tiga abad.

Di sini ada sebuah gang sempit yang tidak boleh dilewatkan. Namanya, Gang Gloria.

Disebut Gang Gloria karena di sisi kirinya dahulu ada sebuah supermarket bernama Gloria. Di gang ini bisa dijumpai berbagai makanan yang bisa menggoyang lidah.

Bagian kanan-kiri gang kecil ini penuh sesak oleh pedagang makanan. Pada pintu masuk gang, akan dijumpai berbagai penganan kecil. Masuklah ke gang ini. Beberapa meter dari mulut gang, ada sebuah kedai kopi yang usianya hampir satu abad. Namanya, Es Kopi Tak Kie. Menurut cerita, interior kedai, termasuk meja dan kursinya, belum berubah sejak pertama kali didirikan.

Tidak hanya nuansanya yang klasik, es kopi yang disajikan juga sangat enak. Ada dua jenis es kopi yang dijual di kedai ini, yaitu kopi hitam dan kopi susu. Rasanya, tidak terlalu manis ataupun pahit, serta ada pula sedikit asam.

Bagi yang memiliki masalah pencernaan, tidak perlu khawatir kalau asam pada kopi itu membuat masalah pada perut. Beberapa penderita asam lambung menyatakan, es kopi susu yang dijual di kedai ini cukup ramah bagi perut. Pengunjung juga bisa melihat langsung penyeduhan kopi yang dilakukan dalam tangki aluminium besar.

Setelah minum es kopi, coba susuri Gang Gloria lebih dalam. Di bagian belakang gang, ada tempat makan semacam food court. Lokasinya persis di depan toko kelontong Kawi. Tempatnya terbuka sehingga bisa menikmati makanan tanpa harus kepanasan.

Menu yang bisa dijajal beragam. Seperti kari lam, cakwe, dan mi kangkung. Ada dua jenis kari lam yang dijual di lokasi ini, yaitu ayam dan daging. Keduanya memiliki rasa yang sama enak. Daging ayam ataupun sapi yang lembut dimasak dengan bumbu kari khas Medan, Sumatra Utara.

Mi Kangkung si Jangkung juga menu andalan di Gang Gloria. Mi dicampur dengan sayur kangkung dengan kuah berwarna kecokelatan yang terbuat dari aneka macam kaldu.

Eits.. Jangan berhenti dulu. Karena masih ada Gado-gado Direksi yang sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Ketika Bank Indonesia (BI) masih berlokasi di Kota, gado-gado ini merupakan makanan favorit para petinggi bank tersebut.

Tapi, jangan bayangkan tempat makan yang bagus dan besar. Rumah makan ini sangat kecil, berukuran sekitar 1x5 meter. Ruangan yang sempit itu sudah termasuk area untuk mengolah makanan dan menyimpan boks makanan.

Meski demikian, Gado-gado Direksi bisa bersaing dengan makanan serupa yang dijual di restoran. Bumbu gado-gado ini sangat gurih dan segar. Bumbunya tidak terlalu encer dan juga tidak terlalu kental. Sayurannya pun sangat segar.

Namun, tidak semua makanan yang dijual di Gang Gloria halal. Beberapa penjual memang akan menginformasikan kalau makanan itu mengandung babi. Oleh sebab itu, ada baiknya bertanya sebelum memesan.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement