REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aktivitas Perekonomian di pusat wisata belanja Malioboro Yogyakarta sudah berangsur normal pascahujan abu vulkanis Gunung Kelud yang mengguyur kawasan itu pada Kamis (14/2).
Sepanjang Jalan Malioboro, sudah ramai kembali oleh wisatawan. Para pedagang kaki lima juga hampir seluruhnya mulai membuka kembali dagangan mereka. Keramaian di kawasan Malioboro juga semakin diperkuat dengan adanya atraksi rutin musik "calung" yang banyak dikerubuti wisatawan.
Tugini, seorang pedagang kaki lima penjual t-shirt, mengatakan hari ini (Senin (17/2) merupakan hari pertama dirinya berjualan kembali. Menurut dia, tebaran abu vulkanis sudah mulai berkurang di banding hari sebelumnya.
"Sekarang sudah berani berjualan kembali, meskipun abu masih sedikit-sedikit ada. Sebentar-sebentar saya harus membersihkan plastik bungkus kaos," kata dia. Ia mengaku berjualan seperti hari normal, yakni mulai pukul 09.00 hingga pukul 22.00 WIB.
Meski demikian, perolehan penjualan, menurut dia masih belum dapat mencepai seperti hari-hari biasa. "Ya kalau biasanya rata-rata menjual 4-5 kodi, sekarang yang terjual baru 2 kodi," kata dia yang menjual dagangannya mulai Rp 30.000-Rp 40.000 itu.
Sementara itu, andong sebagai kendaraan tradisional khas Yogyakarta juga terlihat mulai beroperasi kembali.
"Sekarang saya dan kawan lain penarik andong mulai narik lagi karena abu vulkanik sudah tidak terlalu membahayakan lagi. Meskipun yang naik juga belum banyak," kata salah satu penarik andong, Gito Suwarno.