REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Warga Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar festival durian untuk mendongkrak pendapatan petani dan mempromosikan desa wisata "Gogor Park".
Festival yang dilakukan di sekitar "Gogor Park" di Gunung Kidul, Sabtu itu, diikuti oleh 45 peserta berasal dari petani lokal wilayah Patuk yang merupakan satu-satunya wilayah yang bisa ditanami durian. Beberapa jenis durian ikut dilombakan seperti Durian Petruk, Kencana Rukmi, dan Montong.
Meski dilaksanakan saat abu Gunung Kelud menyelimuti wilayah Gunung Kidul, pelaksanaan festival durian tetap meriah.
Sekertaris panitia, Muhajirin, mengatakan festival yang dilaksanakan pertama kali di Gunung Kidul tersebut untuk memperkenalkan bahwa wilayah yang dikenal tandus bisa menghasilkan durian yang berkualitas.
"Kami ingin membuktikan jika Gunung Kidul mampu menghasilkan durian yang baik," katanya.
Ia mengatakan keunggulan durian yang berasal dari Kecamatan Patuk, yakni manis dan dijual ketika sudah matang di pohon. Masyarakat setempat, katanya, menjual durian ketika sudah jatuh, sehingga dijamin lebih manis dan segar ketimbang durian yang diperam.
Ketua Paguyupan Masyarakat Berkreasi, Inovatif, Lindungi Alam (Gembili) Subarno mengatakan festival durian mampu mendorong petani meningkatkan kualitas produksi durian.
"Festival ini mampu meningkatkan kualitas durian lokal dan mampu bersaing dengan durian hasil produksi daerah lain," katanya.
Ia mengharapkan festival itu mampu memperkenalkan "Gogor Park" yang akan menjadi desa wisata baru di Gunung Kidul. "Ke depan 'Gogor Park' akan dijadikan desa wisata, agar bisa meningkatkan perekonomian warga," katanya.