REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sedang mengembangkan 561 desa wisata yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia selama 2014.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemenparekraf Oneng Setya Harini di Jakarta, Sabtu mengatakan untuk tahap awal program itu, pihaknya memulainya di 19 provinsi.
"Di 19 provinsi ini kami akan melakukan peningkatan kapasitas pariwisata masyarakat dan pelatihan-pelatihan pendukung," kata Oneng.
Ia mencontohkan pelatihan yang digelar bagi masyarakat di wilayah desa wisata, di antaranya pelatihan bahasa asing, kesenian, kuliner, dan pendalaman seni dan budaya.
Sebanyak 561 desa wisata yang ditargetkan terbentuk itu didanai melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata di mana rata-rata satu desa wisata mendapatkan bantuan Rp 75 juta hingga Rp 100 juta.
Ia mengatakan, bantuan dana ini dikucurkan salah satunya bertujuan untuk membentuk masyarakat sadar wisata yang diharapkan mampu menyadari dan mengolah potensi wisata yang ada sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kawasan obyek wisata.
Untuk menjadi Desa Wisata, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya memiliki potensi wisata dan aksesibilitas, terdapat warga kurang mampu yang layak untuk dibantu, terdapat aktivitas pariwisata di sekitar desa.
"Untuk menjadi desa wisata, kami sendiri mengkajinya terlebih dahulu dengan mempertimbangkan potensi yang ada yang mungkin bisa dikembangkan dari sebuah desa," kata Oneng.