REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komando Pasukan Khusus dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menjalin kerja sama dalam program Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara 2014.
Kerja sama itu dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI M Herindra dan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno di Yogyakarta, Rabu.
Herindra mengatakan Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara akan dilaksanakan mulai 6 Februari hingga 26 Juni 2014. Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara itu diharapkan akan menghasilkan penelitian dan buku-buku ilmiah.
"Ekspedisi NKRI telah dilakukan tiga kali, yakni di Koridor Bukit Barisan, Kalimantan, dan Sulawesi. Pada ekspedisi sebelumnya keterlibatan mahasiswa belum maksimal, sehingga akan ditingkatkan," katanya.
Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Kopassus Letkol Inf Kosasih mengatakan Ekspedisi NKRI 2014 menempati delapan titik di Pulau Maluku dan Maluku Utara, yakni Subkorwil-1 Masohi di Kabupaten Maluku Tengah, Subkorwil-2 Tual di Kabupaten Maluku Tenggara, Subkorwil-3 Namlea di Kepulauan Buru.
Selain itu, Subkorwil-4 Saumlaki di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Subkorwil-5 Ternate di Kabupaten Ternate dan Kabupaten Halmahera Tengah, Subkorwil-6 di Tidore, Subkorwil-7 Tobelo di Kabupaten Morotai dan Kabupaten Halmahera Utara, dan Subkorwil-8 Labuha di Kabupaten Halmahera Selatan.
"Peserta Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara itu sebanyak 1.300 orang dari berbagai komponen seperti mahasiswa, resimen mahasiswa, pecinta alam, dan pramuka," katanya.
Pratikno mengatakan program Ekspedisi NKRI 2014 sejalan dengan status UGM sebagai universitas perjuangan maupun universitas nasional. Apalagi mahasiswa UGM juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
"Kami berharap dari Ekspedisi NKRI 2014 itu akan dihasilkan riset-riset terbaru maupun buku atau jurnal ilmiah yang penting dan bermanfaat bagi bangsa dan negara," katanya.