REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pemerintah pusat memprogramkan Tidore di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, menjadi kota cagar budaya nasional karena memiliki banyak peninggalan sejarah yang bernilai tinggi.
Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Tikep Sofyan S. mengatakan di Ternate, Minggu, peninggalan sejarah di Tidore di antaranya Kedaton Kesultanan Tidore, kompleks makan para Sultan Tidore, rumah adat dan benteng peninggalan kolonial.
Selain itu, di pulau yang diabadikan dalam uang kertas pecahan seribu rupiah itu juga terdapat bekas kantor provinsi Irian Barat ketika ibu kotanya berada di Tidore serta situs tempat dua misionaris Jerman untuk pertama kali berangkat dari Tidore ke Papua untuk menyebarkan Injil.
Ia mengatakan, Pemkot Tikep sangat mendukung program pemerintah pusat untuk menjadikan Tidore cagar budaya nasional, karena dapat mengoptimalkan upaya pelestarian semua peninggalan sejarah di daerah itu.
Dengan dijadikannya Tidore kota cagar budaya nasional juga akan mendukung pengembangan sector pariwisata di Kota Tikep, karena bisa menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan dari dalam maupun luar negeri untuk berkunjung ke daerah itu.
"Pemkot Tikep mengharapkan masyarakat di daerah ini untuk mendukung pula program pemerintah menjadikan Tidore kota cagar budaya nasional dengan cara ikut memelihara berbagai peninggalan sejarah di daerah ini, misalnya tidak mengotori benteng peninggalan colonial yang ada," katanya.
Pemkot Tikep selama ini telah berupaya melestarikan peninggalan sejarah tersebut, di antaranya melalui kegiatan revitalisasi dengan menggunakan dana APBD maupun bantuan dari pemerintah pusat melalui berbagai kementerian seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Selain itu, menurut Sofyan, Pemkot Tikep terus pula berupaya melestarikan nilai-nilai budaya di Tidore dengan menggelar berbagai kegiatan yang mendukung upaya kearah itu, misalnya melalui penyelenggaraan festival budaya Tidore setiap tahun.