REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pembangunan ruang tunggu baru Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang dimulai pertengahan 2013 dengan anggaran Rp 19,563 miliar memasuki tahap akhir untuk segera digunakan.
"Saat ini sudah memasuki tahap akhir. Dalam waktu dekat mulai digunakan untuk menambah daya tampung bandara," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Sabtu.
Bandara Internasional Hang Nadim Batam, merupakan bandara yang dibangun oleh Otorita Batam (sekarang BP Batam) dan operasionalnya di bawah kendali lembaga tersebut bersama Kementerian Perhubungan.
Ruang tunggu baru pintu 1 berada pada sisi kanan bandara yang selama ini belum dioperasikan. Jika selesai maka Hang Nadim akan mengoperasikan delapan pintu keberangkatan dengan enam garbarata.
"Ruang tersebut dilengkapi dengan garbarata, 'fix gang way', dan 'baggage handling'. Garbaratanya juga sudah terpasang dan hampir selesai," kata dia.
Ia mengatakan, sebelum dioperasikan akan dilakukan sosialisasi, karena akan ada perubahan jalur calon penumpang dari Bandara Hang Nadim. "Akan ada sedikit perubahan, makanya kalau sudah siap digunakan kami akan melakukan sosialisasi ke masyarakat," kata Djoko.
Selain mengoperasikan pintu satu untuk menambah daya tampung, kata dia, BP Batam juga memperluas apron dari 110.541 meter persegi menjadi 170.000 meter persegi.
"Langkah ini salah satu cara meningkatkan kapasitas Hang Nadim dari 3,3 juta per tahun menjadi 8,3 juta orang mengingat jumlah penerbangan pada 2013 mengalami peningkatan signifikan dibanding 2012 yang hanya 84 penerbangan per hari," kata dia.
Beberapa waktu lalu, BP Batam juga menandatangai kerja sama dengan maskapai Lion Air yang akan membangun hanggar di bandara tersebut dengan luas mencapai 16 hektare. Awal 2012, pengusaha Swiss juga berminat mengembangkan satu landasan pacu bandara tersebut.