Jumat 27 Dec 2013 15:02 WIB

Atasi Pelemahan Rupiah, AirAsia Fokus Penerbangan International

Rep: Niken Paramita Wulandari/ Red: Hazliansyah
An Air Asia Airbus A320-200 aircraft (Illustration)
Foto: Reuters/Tim Chong
An Air Asia Airbus A320-200 aircraft (Illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pelemahan rupiah terhadap dolar disikapi PT Indonesia AirAsia dengan dengan menempuh berbagai strategi. Salah satunya dengan memperkuat pelayanan rute penerbangan internasional.

"Domestik kita masih tertolong oleh penerbangan internasional," kata CEO Indonesia AirAsia, Darmadi, saat ditemui di peresmian kantor baru Air Asia Indonesia di Tangerang, Jumat (27/12).

Saat ini menurutnya, 55 persen penerbangan Indonesia AirAsia adalah untuk rute internasional dan sisanya untuk pelayanan domestik. "Perubahan tetap fokus di internasional, 60 internasional 40 domestik," ujarnya.

Fokus terhadap rute internasional ini diikuti dengan penambahan rute internasional baru. Terutama pembukaan rute baru dari Bandung ke Malaysia. Seperti Bandung-Penang dan Bandung-Johor Baru.

Fokus penerbangan rute internasional ini juga semata tidak hanya dilakukan Indonesia Air Asia untuk menyeimbangkan lemahnya rupiah. Tapi juga upaya untuk tetap mempertahankan tiket murah yang diusung maskapai asal Malaysia ini.

Pasalnya pelemahan terhadap rupiah ini mau tak mau berimbas pada biaya operasional penerbangan Indonesia AirAsia. "Hampir semua airlines tertekan, flotnya terkena 20 persen. Jadi semua airlines melakukan efisiensi," katanya.

"Domestik tetap banyak makanya kita supaya kita tetap murah," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement