REPUBLIKA.CO.ID, CAROLINA SELATAN -- Si kecil bernama Ed Currie memegang rekor dunia sebagai cabai Carolina Reaper dengan batangnya, yang mirip ekor kalajengking.
Reputasi lainnya, buah berwarna merah itu juga mampu memberikan sengatan panas seperti halnya semprotan cabai yang digunakan polisi. Bisa membayangkan?
Bulan lalu, The Guinness Book of World Records memutuskan Tuan Currie sebagai cabai terpedas di muka Bumi, mengakhiri lebih dari empat tahun pembuktian bahwa belum ada yang membuat sambal sepedas dari cabai tersebut.
Kada pedas si Currie itu bahkan mendapat sertifikasi dari mahasiswa di Winthrop University yang mengetes makanan sebagai bagian dari kelas kelulusan mereka.
Tapi apakah cabai Currie itu benar-benar cabai terpedas di dunia, merupakan pertanyaan yang disebut seorang ilmuwan tidak pernah diketahui.
Kadar pedas cabai tidak hanya bergantung pada genetika tumbuhan, tetapi juga di mana ia ditanam, papar Paul Bosland, direktur Institut Cabai Chile di New Mexico State University.
Bagaimana dengan cabai Indonesia? Sebelum ada sertifikasi resmi, sepertinya dunia lebih mempercayai si Ed Currie.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
