Kamis 26 Dec 2013 20:18 WIB

Pasar Beringharjo Masih Ikon Wisata Belanja

 Pengunjung memadati Pasar Beringharjo untuk membeli pakaian batik saat mengunjungi Yogyakarta, Sabtu (31/12). Omzet penjualan pakaian batik selama musim liburan akhir tahun mengalami peningkatan 50-100 persen dibandingkan hari biasa.
Foto: Antara Foto
Pengunjung memadati Pasar Beringharjo untuk membeli pakaian batik saat mengunjungi Yogyakarta, Sabtu (31/12). Omzet penjualan pakaian batik selama musim liburan akhir tahun mengalami peningkatan 50-100 persen dibandingkan hari biasa.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jalan-jalan ke Yogyakarta kurang lengkap tanpa berbelanja di Pasar Beringharjo. Pasar ini sudah menjadi ikon wisata belanja yang sayang untuk tidak disambangi.

Jadi tak heran, bila pasar ini selalu ramai. Bahkan, akhir tahun ini, jumlah pengunjung Pasar Beringharjo membludak. Sekitar 60.000 hingga 80.000 pengunjung per hari saat libur panjang akhir tahun.

"Jumlah pengunjung yang datang ke Pasar Beringharjo naik hampir dua kali lipat dibanding hari biasa. Kenaikan pengunjung sudah terjadi sejak awal pekan hingga hari ini terus meningkat," kata Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Rudi Firdaus di Yogyakarta, Kamis (26/12).

Menurut dia, peningkatan jumlah pengunjung ke Pasar Beringharjo tersebut akan terjadi hingga pertengahan Januari 2014 atau hingga libur sekolah usai. Ia menambahkan, sebagian besar pengunjung ke Pasar Beringharjo tersebut memadati kios yang menjual berbagai produk fashion seperti kaos, dan batik yang berada di lantai satu dan dua pasar tradisional itu.

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta, lanjut dia, sudah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi peningkatkan jumlah pengunjung ke Pasar Beringharjo saat libur akhir tahun.

Antisipasi tersebut di antaranya adalah memasang "closed circuit television" (CCTV) di 32 lokasi yang ada di area pasar termasuk di lokasi parkir, serta mengoptimalkan petugas keamanan sehingga pengunjung tetap nyaman berbelanja.

Selain itu, juga disiapkan parkir tambahan untuk pengunjung yang berlokasi di bekas kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, atau di utara pasar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Maryustion Tonang mengatakan, peningkatan kunjungan tidak hanya terjadi di Pasar Beringharjo saja, tetapi juga di beberapa pasar tradisional lainnya. "Di antaranya, di Pasar Kranggan dan Prawirotaman. Masyarakat datang ke pasar tradisional untuk memperoleh barang dengan kualitas bagus dan harga yang lebih murah," katanya.

Maryustion mengatakan, peningkatan jumlah pengunjung ke pasar tradisional di Kota Yogyakarta menandakan bahwa pasar tradisional masih menjadi ikon wisata belanja di kota tersebut. "Barang yang dijual di pasar tradisional juga cukup lengkap, murah dan memiliki kualitas bagus. Pasar tradisional pun mudah dijangkau karena jumlahnya cukup banyak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement