Rabu 25 Dec 2013 13:50 WIB

Hati-Hati! Gelombang Perairan Kalbar Tujuh Meter

  Petugas BMKG mengecek tingkat penguapan air menggunakan alat evaporimeter di Stasiun Meteorologi 745, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (5/11).    (Adhi Wicaksono)
Petugas BMKG mengecek tingkat penguapan air menggunakan alat evaporimeter di Stasiun Meteorologi 745, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (5/11). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Maritim Pontianak mengingatkan, prakiraan tinggi gelombang di perairan Kalimantan Barat selama sepekan mendatang dapat mencapai hingga tujuh meter.

Menurut Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Prada Wellyantama, di Pontianak, Rabu, gelombang tinggi ini dipicu cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir.

Kondisi gelombang paling tinggi di wilayah utara Kalimantan Barat meliputi perairan Laut China Selatan, Kepulauan Natuna, serta perairan Anambas, kata dia.

Di kawasan itu, ketinggian gelombang berkisar lima meter hingga tujuh meter.

Sedangkan di wilayah pesisir, seperti perairan Singkawang dan Sambas, ketinggian gelombang mencapai empat meter hingga lima meter.

Pemicu gelombang tinggi itu karena terjadi konsentrasi pusaran angin di wilayah Singkawang dan Sambas.

Pihaknya mengingatkan kapal penumpang, kapal-kapal kecil termasuk kapal nelayan untuk waspada atas bahaya bagi pelayaran dengan kondisi gelombang tinggi tersebut.

Administratur Pelabuhan Pontianak juga meminta kapal nelayan supaya tidak melaut terutama yang masuk kategori nelayan tradisional.

"Mereka umumnya hanya menggunakan perahu tradisional yang sederhana, dan tidak dilengkapi sarana keselamatan kapal yang memadai," kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Adpel Pontianak, Sunardi.

Ia menambahkan, cuaca ekstrem yang terjadi membuat kondisi cepat berubah, seperti saat berangkat melaut cuaca baik, namun di tengah laut tiba-tiba terjadi hujan deras dan angin kencang.

Pihaknya selalu berkoordinasi dengan BMKG Stasiun Maritim Pontianak untuk menyampaikan informasi kepada para pelaku pelayaran terkait kondisi cuaca tersebut.

"Laporan disampaikan secara rutin, agar pelaku pelayaran mendapatkan informasi paling akurat tentang cuaca terkini," kata Sunardi pula.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement