REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara membatasi tinggi bangunan gedung di Wangiwangi, ibukota Kabupaten Wakatobi, hanya tiga tingkat.
"Sebagai daerah tujuan wisata dunia, di Wangiwangi dan Wakatobi pada umumnya tidak boleh ada bangunan gedung mal atau hotel lebih dari tiga tingkat," kata Bupati Wakatobi, Hugua di Kendari, Senin.
Pemerintah kabupaten Wakatobi sendiri telah menetapkan visi membangun Wakatobi, yakni 'Terwujudnya Surga Nyata Bawah Laut di Pusat Segitiga Terumbu Karang Dunia'. Visi membangun Wakatobi tersebut lanjutnya, bagaimana membangun Wakatobi sehingga tercipta keseimbangan alam, di mana lingkungan dan sumber daya alam yang tersedia terjadi keseimbangan dengan jumlah penduduk Wakatobi.
"Intinya, kita Pemkab Wakatobi berusaha membangun kesedaran masyarakat agar menjaga kelestarian alam Wakatobi menjadi bagian dari peradaban masyarakat itu sendiri," katanya.
Di kawasan Wakatobi kata dia memiliki sebanyak 750 jenis terumbu karang dari 850 jenis terumbu karang yang ada di dunia dan alam bawah lautnya dihuni sebanyak 942 jenis ikan dan beragam jenis biota laut lainnya.
Sedangkan di laut Merah lanjutnya, hanya di huni sekitar 300 jenis terumbu karang dan laut Karibia yang banyak didatangi para penyelam kelas dunia, hanya memiliki 50 jenis terumbu karang.
"Keragaman hayati yang cukup tinggi itu yang harus selalu dijaga di Wakatobi karena hal itu yang bisa membuat orang atau wisatawan mau berkunjung di Wakatobi," katanya.
Makanya, di Wakatobi tidak boleh ada bangunan gedung yang bertingkat-tingkat karena pemandangan yang demikian sudah ada di berbagai kota Indonesia maupun di dunia.
"Ke depan masyarakat dunia akan merindukan alam hijau yang dihuni beragam satwa, air laut yang biru dengan ikan-ikannya dan pesisir pantai dengan pasirnya yang putih. Wakatobi kita bangun untuk menjawab kerinduan masyarakat dunia itu," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika