REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rio Dewanto mendapat tantangan beragam atas keterlibatannya di drama musikal bertajuk "Prahara Cinta Badai Kasih". Tidak hanya berakting, suami dari Atiqah Hasiholan ini juga diharuskan bernyanyi.
Teater memang bukan hal baru bagi Rio Dewanto. Sebelumnya ia pernah terlibat dalam pementasan drama tentang korupsi. Namun kali ini berbeda, Rio bermain di pementasan drama musikal.
Jadi beban, tentu saja. Rio selama ini memang lebih sering akting dibanding menyanyi.
"Di sini tidak hanya dialog saja, tapi juga ada nyanyian dan tarian. Jadi di sini saya belajar nari dan nyanyi," kata Rio Dewanto saat ditemui di sela-sela latihan "Prahara Cinta Badai Kasih", Kamis (14/11) kemarin.
Beruntung, kata Rio, di drama musikal ini ia terlibat dengan sejumlah nama yang sudah memiliki jam terbang di dunia tarik suara. Sebut saja Marcell dan Shelomita.
"Jadi membantu banget, dibantu sama Marcell juga," ungkap Rio.
Drama musikal "Prahara Cinta Badai Kasih" adalah lanjutan dari pementasan sebelumnya yang digelar bulan Februari 2013 silam. "Prahara Cinta Badai Kasih" yang ceritanya ditulis Titien Wattimena ini berkisah tentang sebuah kisah yang berawal dari sebuah akhir.
Akhir cinta Badai (Marcell Siahaan) dan Kasih (Yanti Airlangga) membawa Kasih kembali ke kota asalnya. Kota yang sedang mempersiapkan sebuah perayaan, pernikahan Ara (Rio Dewanto) dan Jingga (Eni Joesoef). Keduanya adalah sahabat Kasih. Namun bagi Ara, Kasih bukan sekadar sahabat.
Kepulangan Kasih membuka banyak hal dan rasa yang sudah dilupakan. Hingga Badai datang kembali hendak menjemput kekasihnya. Dan kota kecil itu tak pernah sama lagi.
Badai dan Kasih harus berjuang menemukan kembali arti sesungguhnya dari cinta sejati.