REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Aktor Alec Baldwin meneteskan air mata saat bersaksi dalam sidang pengadilan terhadap penguntit dirinya dan istrinya, seorang calon aktris asal Kanada. Ia menyebut tertuduh "berbahaya" dan mengatakan bahwa ia hanya ingin agar wanita itu berhenti menguntitnya.
Sambil menyeka air mata, aktor pemenang penghargaan Emmy yang berusia 55 tahun itu mengatakan jika Genevieve Sabourin merusak hari pertunangannya dengan Hilaria Baldwin, yang sekarang menjadi istrinya, dengan melakukan kunjungan mendadak ke rumahnya di East Hampton, New York.
Sabourin juga mengancam untuk masuk ke rumah dan tempat kerjanya, kata Baldwin dalam pengadilan tindak kriminal New York di Manhattan. "Saat itulah saya tahu bahwa dia itu berbahaya," kata Baldwin.
Sabourin, 41, didakwa dengan 24 tuduhan pelecehan dan penguntitan dengan ancaman hukuman satu tahun penjara jika terbukti bersalah . Dalam gugatannya, Baldwin mengatakan Sabourin membombardirnya dengan puluhan surat elektronik, mengklaim bahwa ia akan memulai "perang destruktif besar-besaran" terhadap dirinya, dan bahwa dia ingin memulai kehidupan barunya sebagai istrinya.
Meskipun telah menyuruh Sabourin berhenti, Baldwin mengatakan jika wanita itu tetap muncul di apartemennya di New York dan di sebuah acara publik di kota itu. Sabourin tidak bersaksi pada Selasa, tapi pengacara pembelanya menyatakan bahwa Sabourin dan aktor itu memiliki hubungan pribadi. Dia memberi contoh percakapan dalam berbagai surat elektronik antara mereka berdua dan menyajikan bukti yang menunjukkan hubungan mereka selama setahun .
Tapi Baldwin mengatakan ia hanya ingin agar Sabourin meninggalkan dirinya dan bahwa ia "berbuat baik" dengan menanggapi surat elektroniknya atas permintaan temannya, produser film Martin Bregman, yang pernah berkencan dengan Sabourin . " Saya tidak pernah memulai percakapan ini. Tidak pernah. Tidak pernah. Tidak pernah , " kata Baldwin .