NEW DEHLI -- Industri kopi dan Teh di India tengah bersaing untuk meraih predikat sebagai minuman nasional. Kepopuleran kopi di India meningkat di kalangan kelas menengah di India, sementara teh memiliki sisi sejarah sendiri bagi warga di negara tersebut.
Zach Marks berkeliling negara bagian di India dengan rekan penelitinya Resham Gellatly, untuk mendokumentasikan kehidupan chai wallahs atau penjual teh khas di India.
"Dalam perjalanan pertama kami ke India, kita akan mendatangi tempat-tempat baru dan kami ingin bertemu dengan teman lokal dan kami pasti pergi ke kedai chai,” tuturnya.
"Di kedai Chai itulah orang berkumpul dan tempat itu memiliki komunitas sendiri sehingga menjadi tempat yang sangat baik untuk mempelajari suatu kota di India melalui kedaimChai,” tambahnya.
Resham Gellatly mengatakan dalam keadaan panas, minuman yang kaya akan rempah itu menjadi sangat unik di India bahkan relatif menjadi fenomena baru.
"Minuman ini diperkenalkan oleh Perusahaan British East India pada tahun 1800-an, jadi sebelumnya orang India hanya minum minuman yang mengandung ramuan jahe dan rempah yang biasa dicampur dengan masala chai (minuman khas India), tapi teh yang dicampurkan kedalamnya baru datang belakangan,” katanya.
Zach Marks mengatakan gerai chai saat ini tengah merebak.
"Baru pada abad ke-20 British East India Company dan pedagang teh Inggris memutuskan ada pasar domestik India yang besar untuk minuman ini, sehingga mereka mulai mencoba mengolah permintaan India," katanya.
"Salah satu cara yang mereka lakukan adalah pergi ke stasiun di India dan meminta disediakan minuman teh dan susu gratis.” Katanya.
Selama berabad-abad lalu warga India memiliki teh khas mereka sendiri, dan Gellatly mengatakan chai wallah telah menjadi bagian dari kehidupan warga India.
"Di kedai Chai di desa misalnya paling hanya ada satu orang saja yang bisa baca tulis, dan di kedai Chai dia akan membacakan surat kabar bagi penduduk desa yang lain yang berkumpul dan mendengarkan berita setiap hari.” Katanya.
Namun keberadaan kedai Chai menurut Resham Gellatly saat ini terancam oleh modernisasi dan urbanisasi di India.
"Kebanyakan kedai Chai pada umumnya hanya berupa kios-kios sementara yang didirikan penjualnya, atau penjual lainnya berkeliling dengan ceret dan cangkir. Mereka tidak memiliki kios dan cangkir atau media yang mudah untuk dibawa-bawa oleh pembeli Chai,”katanya.
"Dan sayangnya, terkadang polisi mengusir penjual Chai wallahs dari lokasinya berjualan.”
Disisi lain India sebagai negara terus berubah, dan begitu juga cita rasa warganya.
Konsumsi kopi di India meningkat 5% tahun lalu, sementara produksi teh justru menurun dan menurut Resham Gellatly gerai waralaba kopi seperti Starbucks punya senjata baru.
" Mereka sangat menarik terutama bagi generasi muda di India muda karena mereka kedai mereka ber- AC, ada Wi-Fi, dan kedai mereka adalah ruang yang aman bagi pria dan wanita untuk hang out bersama, "katanya.
Pemerintah India saat ini tengah mempertimbangkan teh sebagai minuman nasional di India, dengan harapan bisa mendongkrak popularitas teh didalam dan diluar negeri.
Industri kopi tidak senang, tetapi menghadapi kasus sulit untuk menolaknya mengingat teh telah menjadi kehidupan pokok India.
Zach Marks mengatakan kecil kemungkinan chai wallahs akan hilang dari India.
"Kami sudah berbicara dengan ratusan warga India mengenai hal ini, dan semua orang mengatakan Chai wallahs akan selalu ada di India, jadi berani bertaruh serupa,” katanya.
"Akan sangat menarik melihat seperti apa kondisinya ke depan – apakah mereka akan tetap menjadi kedai Chai yang terdiri dari tenda bertali atau kedai chai akan berubah menjadi lebih permanen seiring dengan modernisasi di India.”
Tapi bagaimanapun, menurutnya chai dan semua ciri khasnya adalah sesuatu yang harus dipertahankan oleh warga India.
"Kita telah mengunjungi lembaga pemerintah India dan berbicara dengan pejabatnya soal hari di India belum akan dimulai sebelum penjual chai menyediakan teh," katanya.
"Jika pemerintah tidak bisa berjalan tanpa chai, saya tidak yakin bagaimana negara ini bisa berjalan.”