REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Maman Sudiaman
Namanya taman tak melulu sebagai tempat bermain atau bersantai. Seperti di Japanese Garden, di Kota Sakai merupakan salah satu tempat favorit untuk pemotretan pra wedding.
Seperti yang dilakukan salah seorang keluarga yang berdomisili di Sakai. Lelaki setengah baya yang enggan disebut namanya memilih Japanese Garden untuk sesi pemotretan putri tertuanya Isayabi. Tak cuma mengajak calon menantunya, pada sesi pemotretan Jumat (9/11) sore, dia pun mengajak serta calon besannya. Jadilah mereka berfoto bareng di beberapa tempat di kawasan taman ini. Salah satu sesi pemotretan dilakukan di sebuah jembatan.
Pemotretnya sendiri didatangkan khusus dari salah satu studio foto terkenal di daerah ini. Pada pemotretan itu, kedua calon mempelai mengenakan pakaian adat Jepang. Adapun para orang tua laki-laki kedua mempelai mengenakan jas hitam dan kedua ibu mempelai mengenakan pakaian wanita biasa.
"Ini tempat yang bagus," ujar salah seorang tua dari kedua mempelai itu.
Diakui Tsuji, taman yang memiliki luas 26 ribu meter persegi ini kerap dijadikan ajang pemotretan pra wedding. Selain itu, rest house di area taman dijadikan ruang pertemuan. " Cukup banyak aneka tanaman yang ditanam di area ini," ujarnya.
Tak cuma ragam tanaman hias dan tanaman langka, taman juga dilengkapi dengan kolam yang didalamnya terdapat ratusan ekor ikan mas yang berukuran besar. Melengkapi keindahan taman, dipelihara pula sejumlah bebek yang mondar-mandir berenang di kolam tersebut.
Dari aspek desain, lanjut Tsuji, taman yang dibangun sejak 25 tahun silam ini memiliki beragam fasilitas. Mulai dari kebun tanaman bonsai, jogging track dan lainnya. "Anggaran pemeliharaan taman dari APBD Kota Sakai," ujarnya tanpa mau menyebut berapa angkanya.
Dalam sehari, rerata pengunjung yang datang ke taman ini 1.000 an orang. Puncak kedatangan pengunjung terjadi pada akhir pekan dan masa liburan. "Jumlah pengunjung bisa mencapai 80 ribu orang, " kata pimpinan pengelola taman yang memiliki enam pegawai ini.
Tiket masuk ke taman dipatok sebesar 200 Yen untuk orang dewasa dan 100 Yen untuk anak-anak. Khusus lansia di atas 50 tahun tak dikenakan biaya alias gratis masuk taman.