Jumat 18 Oct 2013 19:48 WIB

Waspadai 10 Tanda Buruk Macaroon Sebelum Membeli

Rep: mgrol21/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kue Macaroons.
Foto: shelovessimple.com
Kue Macaroons.

REPUBLIKA.CO.ID, Saat ini macaroon tengah naik daun dan menjadi salah satu jenis kue yang banyak digandrungi berbagai lapisan usia. Bentuknya yang unik dan rasa yang beraneka ragam membuat kue ini menjadi primadona.

Hanya saja perlu diketahui bahwa terdapat beberapa tanda apakah macaroon tersebut memiliki  kualitas yang baik atau tidak.

Sebuah penelitian kuliner di New York dilakukan oleh redaksi seriouseats.com terhadap toko-toko kue di kota tersebut. Mereka membagi hasilnya dan inilah 10 tanda macaroon buruk yang pantas dijadikan acuan.

1. Gelembung udara

Gelembung udara dalam macaroon sungguh menggangu karena dapat merusak teksturnya. Rasanya setengah dari macaroon itu hilang. Sebenarnya masalah seperti ini dapat diatasi dengan cara menekan sisi loyang di bagian bawah ke atas sebelum macaroon dimasukkan ke oven.

2. Kerang kue yang terpisah dari kuenya

Sangat menyedihkan jika melihat lapisan keras macaroon yang terpisah dari kuenya. Macaroon seharusnya menyatu dan melekat dengan sisi satunya lewat ganaché, sehingga mudah dinikmati dan enak dilihat.

3. Pewarna yang berlebihan

Macaroon dengan nuansa warna alami jauh lebih masuk akal, itu berarti pula tidak menggunakan pewarna berlebihan. Juga macaroon ini lebih baik dibandingkan dengan macaroon yang memiliki warna terang menyala seperti lampu neon gara-gara pewarna yang berlebihan, bahkan hingga tidak terlihat seperti makanan.

4. Mengganti Pistachio dengan Almond

Jika Anda membuat macaroon Pistachio, Anda harus memastikan bahwa tepung kacang yang digunakan adalah pistachio giling dan bukannya menggunakan pengganti lain seperti kacang almond. Memang pistachio itu mahal, sehingga tidak masalah bila Anda menggantinya dnegan almond, hanya saja jujurlah kepada orang yang Anda tawari, jangan membuat terkesan itu pistachio padahal bukan.

5. Ekstrak almond

Mengganti pistachio dengan kacang almond masih bisa ditolerir. Hanya saja di beberapa tempat yang murah melakukan akrobat lebih parah yakni hanya menggunakan ekstrak almond. Waspadai macaroon dengan harga murah karena pasti terdapat alasan di balik itu.

6. Macaron basi

Macaroon basi adalah bentuk penghinaan bagi konsumen yang membayar dengan harga mahal. Toko yang tidak bisa menjual macaron segar dengan  dengan cepat, tidak seharusnya menjual macaron.

7. Macaron yang terlalu besar atau kecil

Macaroon dengan ukuran yang terlalu besar tampak tidak proporsional sehingga membuat kue bagian tengah kenyal sedangkan bagian luarnya terlalu matang dan kering. Sama  halnya dengan macaron yang yang memiliki ukaran terlalu kecil. Mungkin bentuknya  terlihat lucu tapi tidak dengan rasanya. Macaroon yang terlalu kecil akan kehilangan tekstur khas kue tersebut.

8. Tepung almond tidak cukup halus

Tepung almond, seperti namanya harus berupa bubuk halus serupa tepung-tepung lain, yakni tepung terigu atau tepung kanji. Tekstur tepung yang tidak halus akan berdampak pada kerang Macaroon yang tidak merata dan bergelombang sehingga memiliki tampilan yang tidak bagus. Selain rasa yang  enak, macaroon juga harus memiliki gaya dan penampilan yang menarik.

9. Terlalu banyak gula

Ada korelasi erat antara warna macaron yang terang dengan banyaknya gula dalam macaroon dan isian ganaché-nya. Meski macaron adalah jenis kue yang manis, harus diingat, Anda bukan memakan permen.

10. Isi terlalu sedikit

Persoalan umum soal komposisi, pastikan Anda mencari macaroon dengan perbandingan 2:1 antara kue dengan isian ganaché-nya.

Mungkin Anda tidak benar-benar dapat menemukan macaroon dengan perbandingan rasio sangat tepat, tapi paling tidak mendekati perbandingan itu maka semakin baik macaroon yang Anda beli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement