Rabu 02 Oct 2013 21:10 WIB

Lima Pemikiran Wanita Jepang Setelah Menikah (3)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Wanita Jepang. Ilustrasi
Foto: AFP
Wanita Jepang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pernikahan internasional antara dua kewarganegaraan seperti menjadi tren akhir-akhir ini. Itu memberikan kesempatan bagi seorang laki-laki atau perempuan belajar tentang budaya lain dengan cara yang lebih mendalam.

Jepang, seperti masyarakat pada umumnya, memiliki sikap dasar sendiri tentang pernikahan. Beberapa di antaranya mungkin bisa mengejutkan bagi pria asing yang menikah dengan seorang wanita Jepang.

Madam Riri, seorang blogger di media online RocketNews24 mencoba menyusun daftar yang biasanya menjadi pemikiran wanita Jepang setelah menikah.

3. Bahasa

Salah satu tantangan terbesar dalam pernikahan dua kewarganegaraan berbeda adalah bahasa internasional. Meskipun kedua pasangan adalah bilingual dan dapat saling mengerti, konvensi linguistik tertentu masih bisa menyebabkan adanya salah pengertian.

4. Jarang menitipkan anak

Di Barat, pasangan yang sudah menikah boleh saja menitipkan anak-anak mereka ke rumah saudara atau tetangga ketika mereka ingin makan malam romantis berdua saja di restoran. Tapi di Jepang, menitipkan anak anda di rumah seorang kerabat atau di tempat penitipan anak sementara orang tuanya bersenang-senang atau berkencan malam itu sangat jarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement