Rabu 02 Oct 2013 21:05 WIB

Lima Pemikiran Wanita Jepang Setelah Menikah (2)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Wanita Jepang. Ilustrasi
Foto: AFP
Wanita Jepang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pernikahan internasional antara dua kewarganegaraan seperti menjadi tren akhir-akhir ini. Itu memberikan kesempatan bagi seorang laki-laki atau perempuan belajar tentang budaya lain dengan cara yang lebih mendalam.

Jepang, seperti masyarakat pada umumnya, memiliki sikap dasar sendiri tentang pernikahan. Beberapa di antaranya mungkin bisa mengejutkan bagi pria asing yang menikah dengan seorang wanita Jepang.

Madam Riri, seorang blogger di media online RocketNews24 mencoba menyusun daftar yang biasanya menjadi pemikiran wanita Jepang setelah menikah.

2. Istri mengontrol dompet suami

Laki-laki di Jepang secara tradisional diberikan tanggung jawab untuk mencari nafkah bagi keluarga. Sedangkan pengendalian anggaran dan pengeluaran umum dipegang oleh istri mereka.

Jika kondisinya adalah kedua pasangan sama-sama bekerja, mereka biasanya akan membuat akun tabungan bersama dan berdiskusi pembagian pendapatan masing-masing untuk biaya hidup bersama.

Wanita Jepang mengontrol dompet suaminya. Deposito suami, semua gajinya, akan mengalir ke rekening istri. Setelah itu, istri akan menentukan tunjangan hidup mereka berdua selama satu bulan.

Secara khusus, masyarakat Jepang menjalankan budaya dimana sesama karyawan wajib bersosialisasi dengan rekan kerja mereka. Salah satunya melalui aktivitas makan bersama dan minum (alkohol) bersama. Nah, Madam Riri mengatakan istri berperan untuk mengerem suami mereka dalam mengonsumsi alkohol ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement