REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pengamat pariwisata Bali, Wayan Sudana menilai situasi politik dan keamanan negara-negara di Timur Tengah terutama Mesir, menguntungkan dunia pariwisata Indonesia termasuk Bali.
"Banyak negara yang melarang warganya mengunjungi kawasan itu karena tidak ingin warganya mengalami kesulitan ketika melakukan perjalanan wisata," kata Wayan di Denpasar, Selasa (24/9).
Ia mencontohkan Malaysia mengimbau warganya yang tidak mempunyai urusan penting di Mesir untuk menangguhkan atau menjadwal ulang rencana perjalanan ke negara tersebut.
Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam sebuah pernyataannya menyebutkan imbauan itu dikeluarkan berkaitan dengan kondisi keamanan dan situasi politik yang tidak menentu di Mesir saat ini.
Menurut Wayan Sudana, kondisi itu harus dimanfaatkan para pelaku industri pariwisata di Indonesia termasuk Bali sehingga masyarakat negeri Jiran itu bersedia mengalihkan perjalanan wisatanya ke Indonesia.
"Apalagi terakhir ini turis Malaysia semakin banyak datang ke Bali bahkan mereka tercatat menjadi negara di kawasan ASEAN dengan jumlah turis terbanyak yang datang ke Pulau Dewata.
"Jumlah pelancong asal Malaysia yang berlibur ke Bali hampir setiap bulan bertambah banyak, dan kondisi itu kemungkinan bagi mereka yang tadinya berniat ke Mesir mengalihkan perjalannya ke Bali," kata dia.
Menurut dia, wisatawan mancanegara asal Malaysia sudah semakin banyak datang ke Bali. Mereka akan kembali mendatangi objek-objek menarik di Bali karena merasa aman dan nyaman berada di Pulau Dewata, tutur Wayan Sudana yang pernah berprofesi sebagai pemandu wiasata.
Berdasar data Dinas Pariwisata Bali, jumlah turis Malaysia yang datang berlibur ke Bali sebanyak 121.198 orang selama Januari-Agustus 2013, bertambah jika dibandingkan periode yang sama tahun 2012 yang tercatat 115.702 orang.
Semakin banyaknya turis Malaysia ke Bali, menyebabkan peranannya mencapai 5,92 persen dari seluruh turis asing ke Bali. Jumlah turis asing ke Bali mencapai 2.100.089 orang selama Januari-Agustus 2013.
Malaysia juga termasuk negara dengan jumlah wisatawan asing empat besar ke Bali setelah Australia di urutan pertama sebanyak 530.861 orang, menyusul China 264.494 orang dan di peringkat tiga adalah Jepang 139.652 orang.