REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pulau Ternate, memiliki keindahan pemandangan yang bisa ditemui di beberapa tempat. Salah satu yang ramai dikunjungi warga Ternate maupun pendatang adalah kawasan Tapak. Uniknya, dàerah yang berada di bibir pantai Ternate ini, hanya ramai saat malam hari.
Seperti saat Republika berkunjung di kawasan Tapak, Selasa (27/8) malam, mobil-mobil maupun motor terlihat berjejeran di pingggir jalan.
Deretan kursi plastik ditata berbaris di sepanjang pantai. Tak ada pedagang yang menjaja makanan terlihat, hanya ada kursi-kursi. Namun beberapa saat setelah duduk, seorang perempuan paroh baya langsung menghampiri dan bertanya makanan atau mlnuman apa yang akan di pesan.
Inilah keunikan kawasan Tapak. Posisi pedagang makanan dan minuman, berjejar rapi di seberang jalan. Sedangkan kursi-kursi tempat pengunjung, posisinya berada di bibir pantai sehingga mereka bisa bebas menikmati keteduhan Pantai Ternate di malam hari.
Jika ada calon pembeli yang singgah, barulah pemiliknya datang menghampiri. Menurut Irfan Munawir, pegawai BKKBN Ternate yang menemani menjelajahi kuliner malam di kawasan Tapak, jika sudah ada mobil atau motor yang parkir tepat di depan jejeran kursi berada, maka secara otomatis itu berarti tamu untuk pemilik jajanan.
''Tidak boleh parkir di satu tempat tapi makannya di tempat lain. Ini sudah menjadi kesepakatan tidak tertulis di antara semua pedagang,'' ujar Irfan.
Aneka hidangan bisa dinikmati sambil memandangi pantai dan kerlap kerlip lampu-lampu kapal ataupun bintang jika langit sedang jernih. Ada makanan berat seperti mie goreng, mie rebus atau nasi goreng. Jika tidak ingin makanan berat, bisa memesan pisang goreng mulut bebek dengan minuman gorakka.
Pisang mulut bebek, adalah jenis pisang khas daerah ini. Satu buah pisang yang tidak terlalu batang, dibelah menjadi dua atau tiga bagian. Rasanya renyah dan tidak terlalu manis, dan mirip-mirip sukun goreng.
Uniknya, pisang ini dihidangkan dengan pelengkap yang tak lazim. Ada sambal tore, sambal khas Ternate yang dicampur dengan ikan asin sebagai pelengkap cocolannya, lalu ada juga kacang goreng dan ikan teri. ''Hanya di Ternate makan pisang goreng seperti ini,'' kata Irfan yang sudah menetap di Ternate sekitar tiga tahun.
Minuman yang menemaninya, ada gorakka, sejenis limun jahe yang dilengkapi cacahan kenari di atasnya. Jika suka, bisa minta tambahan susu kental manis untuk minuman gorakka susu. Rasa hangat langsung terasa di kerongkongan hingga ke perut saat meminum gorakka ini. Sensasinya akan lebih terasa saat biji-biji kenari pun singgah di mulut.
Salah seorang pedagang di kawasan Tapak, Maya (31 tahun) mengatakan kawasan ini sangat ramai di akhir pekan. Dia mengaku, bisa menjual hingga dua tandan pisang saat akhir pekan.
Maya yang sudah 10 tahun berjualan di kawasan Tapak mengaku pendapatan rata-ratanya per hari bisa sampai Rp 500 Ribu. ''Kalau cuaca cerah, tidak hujan, daerah Tapak selalu ramai, apalagi kalau malam Minggu,'' ujarnya.
Maya memiliki delapan set meja kursi berwarna merah di daerah ini. Satu set terdiri dari satu meja dan empat kursi. Di sisi kiri kanan lapakny, adalah kursi hijau dan kursis biru. Dari warna kursi itulah, bisa dibedakan siapa pemilik lapak dan sampai dimana batas kepemilikannya.