REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pariwisata di kawasan Tanjung Lesung, Banten ditargetkan dapat disetarakan dengan pulau Dewata Bali, setidaknya dalam sepuluh tahun mendatang.
"Tanjung Lesung punya alam yang indah, ada gunung Krakatau, pantai-pantai selat Sunda, Taman Nasional Ujungkulon, badak bercula satu, adat Badui, dan budaya Banten yang bisa dikedepankan," kata Direktur Utama PT. Jababeka Tbk Setyono Djuandi Darmono.
Anak perusahaan PT. Jababeka Tbk, PT. Banten West Java Tourism (BWJ) Development yang fokus mengembangkan kawasan wisata Tanjung Lesung hari ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Hanking Industrial Group Co, Ltd dari Cina.
Investasi awal senilai 50 juta dolar AS sebagai modal awal pengembangan marina, golf course, hotel, dan vila di atas lahan seluas 300 hektar di Tanjung Lesung. "Itu masih awal, nanti akan terus bergulir," kata Darmono.
Dia mengemukakan, kendala memajukan Tanjung Lesung terletak pada infrastruktur yang kurang memadai. "Turis asing susah datang karena harus melewati Jakarta yang macet."
Oleh karena itu, rencana pembangunan empat hotel dan 2000 vila diharapkan dapat melancarkan pembangunan akses transportasi.
"Perhitungannya, harus ada setidaknya 400 kamar hotel dan 2000 vila untuk mencapai critical mass bagi pembangunan jalan tol yang terhubung dengan Jakarta dan bandara internasional, sehingga wisatawan luar negeri dapat langsung sampai ke Tanjung Lesung," tuturnya.
Pada akhir tahun 2013, rencananya lapangan terbang perintis di Tanjung Lesung sudah selesai dibangun untuk melayani penerbangan rute Halim Perdana Kusuma - Tanjung Lesung untuk pesawat berkapasitas 24 kursi.