REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Sapta Nirwandar mengatakan Danau Toba di Sumatera Utara (Sumut) harus menjadi destinasi spektakuler mengingat sejarah terbentuknya yang luar biasa.
"Danau Toba ini sudah seharusnya menjadi destinasi yang spektakuler karena terjadi 75.000 tahun lalu dan memiliki sejarah luar biasa karena hampir memusnahkan sepertiga umat manusia di dunia," kata Wamenparekraf Sapta Nirwandar di Jakarta, Jumat.
Ia mencontohkan Neanderthal dan Homo Sapiens di Eropa serta Homo Erectus dan Homo Florosiensis di Asia nyaris musnah karena ledakan gunung yang pada akhirnya membentuk Danau Toba.
Menurut beberapa bukti DNA, kata Sapta, letusan Danau Toba bahkan menyusutkan jumlah manusia hampir 60 persen dari jumlah populasi manusia saat itu yaitu sekitar 60 juta orang.
"Sebagai akibat dari sejarah yang luar biasa itu, maka sudah sepantasnya kita kemas Danau Toba sebagai destinasi wisata yang spektakuler," katanya.
Apalagi saat ini, Danau Toba dinilainya memiliki potensi budaya, alam, dan olah raga air yang bisa dikembangkan secara lebih luas.
Pihaknya berharap dalam lima tahun ke depan Danau Toba bisa menyamai popularitas Bali.
Dengan demikian destinasi itu mampu menjaring setidaknya satu juta wisatawan untuk berkunjung di kawasan tersebut.
"Kita harapkan pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan ini bisa berkontribusi nyata dalam memeratakan kesejahteraan masyarakat di sekitar Danau Toba," katanya.