REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Dengan pangsa pasar 30 persen dari penjualan musik global, Amerika masih menempati posisi teratas di dunia pada 2010 lalu. Jepang berada di belakangnya dengan pangsa terbesar kedua, mengumpulkan 19 persen.
Namun, karena populasi penduduk Jepang lebih kecil, hanya sepertiga populasi AS, maka industri musik di Jepang sebetulnya lebih tinggi dalam menghasilkan pendapatan perkapita, dibandingkan AS.
ROLers, setidaknya ada tiga faktor yang membuat penjualan musik di Jepang bisa berkembang sangat baik. Faktor kedua adalah yang mendorong popularitas idola atau grup idola konsisten meningkat dari waktu ke waktu. Berikut pemaparannya, dilansir dari Japanverse, Jumat (26/7).
2. Kontes seleksi atau pemilihan umum idola
Gimik lainnya yang membuat popularitas idola bisa menguntungkan industri musik di Jepang adalah kontes seleksi atau pemilihan umum idola. AKB48 misalnya, rutin menggelar pemilu setiap tahunnya untuk menentukan peringkat popularitas anggota dari sebuah grup idola. Kontes ini juga untuk menentukan siapa yang akan berpartisipasi dalam lagu berikutnya.
Penggemar menunjukkan dukungan mereka melalui pemungutan suara (voting) untuk anggota-anggota grup idola. Penggemar yang ingin mengikuti pemilu ini harus memiliki surat suara, dan lembaran itu hanya bisa didapatkan melalui pembelian CD atau DVD grup.
Pemilu terbaru AKB48 terakhir diselenggarakan pada Juni lalu. Surat suaranya terdapat dalam CD single terbaru mereka berjudul 'Sayonara Crawl.' Single ini sukses besar dan memecahkan rekor penjualan terbaik di Jepang melampaui 1,7 juta kopi hanya dalam pekan pertama rilis. Hal ini juga mengantarkan AKB48 sebagai grup dengan penjualan single tertinggi di antara grup idola wanita lainnya setelah total menjual 22 CD selama grup ini terbentuk.
Anggota yang terpilih dan mendapatkan suara paling tinggi mendapatkan eksposur dan kesempatan lebih banyak untuk meningkatkan karier mereka, dibandingkan anggota lainnya. Peringkat tertinggi kemungkinan besar juga mendapatkan kontrak sponsor iklan komersial, di luar aktivitas wajib mereka dalam grup.
Perusahaan sering menggunakan idola untuk mempromosikan produk mereka. Misalnya produk kopi, permen karet, komputer, laptop, pakaian, dan lainnya. Banyak anggota AKB48 yang menjadi aktris sukses dan penyanyi solo usai lulus dari grup.
Hal ini membuat sebagian besar kalangan media di Jepang selalu menjadikan grup idola ini sebagai 'liga minor' yang akan mempertahankan industri musik Jepang dimasa dean. Dengan lebih dari 215 juta dolar AS penjualan musik mereka pada 2012, AKB48 dan grup saudarinya bisa membentuk industri musik mereka sendiri.