Jumat 26 Jul 2013 15:52 WIB

Faktor yang Buat Pendapatan Industri Musik Jepang Lampaui AS (1)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Budaya jabat tangan idol dengan fansnya di Jepang
Foto: AKB48 Fan Club
Budaya jabat tangan idol dengan fansnya di Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir, Asosiasi Industri Rekaman Jepang (RIAI) mendata bahwa pendapatan penjualan musik di Jepang tumbuh di atas tiga persen dibanding tahun sebelumnya.

Jepang menghasilkan 4,3 miliar dolar AS di sepanjang 2012, melampaui pasar musik Amerika pertama kalinya.

Setidaknya ada tiga faktor yang membuat penjualan musik di Jepang bisa berkembang sangat baik. Faktor pertama setidaknya berasal dari budaya kedekatan antara idola dan penggemarnya. Berikut pemaparannya, dilansir dari Japanverse, Jumat (26/7).

1. Pemasaran Melalui Acara Jumpa Fans (Jabat Tangan)

Meskipun pergeseran musik global telah bergeser ke download digital dan layanan streaming, Jepang berhasil mempertahankan kehadiran bentuk fisik, khususnya CD dan DVD. Pencapaian ini sering kali dikaitkan dengan budaya idola Jepang yang unik, dan beberapa cara pemasaran yang pintar.

Idola perempuan di Jepang misalnya, menjadi populer dengan menjadi sosok yang menarik dan lucu.

Jika bintang pop di Jepang mungkin sudah memiliki suami atau pacar, sebutan 'idola' di Jepang memiliki penggemar dan berjanji mencurahkan 100 persen cinta untuk penggemarnya. Itulah sebabnya beberapa manajemen grup idola di Jepang tidak memperbolehkan artisnya berpacaran. Misalnya, AKB48 yang menerapkan aturan serupa. Sehingga, jika ada anggota yang berpacaran, itu dianggap melanggar aturan dan hukuman terberat yang diberikan bisa dikeluarkan dari grup.

Namun, jika ada idola yang menyatakan diri keluar dari grup dan menjadi penyanyi solo atau aktris, maka dia tidak lagi terikat oleh kemurnian janji itu.

Budaya lainnya adalah idola di Jepang menyempurnakan konsep acara jabat tangan (hand shake). Acara jabat tangan adalah kegiatan dimana penggemar berbaris untuk bertemu dan berjabat tangan dengan anggota idola favorit mereka. Tiket acara ini hanya dapat diperoleh melalui pembelian CD single terbaru kelompok.

Banyak penggemar membeli beberapa CD untuk mendapatkan tiket acara jabat tangan tersebut, sehingga penjualan fisik musik Jepang ikut meningkat karenanya.

Budaya jabat tangan ini juga bergantung pada aturan idola atau grup idola. Pembelian beberapa tiket juga memungkinkan akses lebih kepada idola. Misalnya, penggemar yang memiliki lima tiket maka mereka bisa berjabat tangan, berpelukan, dan mendapatkan tanda tangan sang idola. Sedangkan mereka yang memiliki 10 tiket bisa mendapatkan waktu lima menit untuk berbicara dengan idola favorit mereka, berfoto, sekaligus mendapatkan tanda tangan mereka.

Untuk kelompok populer seperti AKB48, budaya jabat tangan adalah acara besar dan dapat meningkatkan jumlah penggemar mereka hingga di atas 100 ribu orang. Acara dengan skala ini sering kali membutuhkan stadion atau bangunan raksasa untuk mengakomodasi kerumunan penggemar mereka.

AKB48 juga menghasilkan uang yang besar untuk manajemen mereka dari penjualan CD, DVD, musik, poster, kaos, dan produk lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement