Jumat 31 May 2013 13:23 WIB

Warga Ukraina Gemari Kopi Bengkulu

Kopi Bengkulu (ilustrasi)
Foto: wordpress.com
Kopi Bengkulu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU --  Kopi asli Bengkulu yang dipamerkan di Ukraina sangat diminati warga negara itu, kata pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bengkulu, Tentrem Sriminarsih.

"Kami bawa kopi 10 kilogram, hari pertama langsung ludes," kata Tentrem yang menjadi salah satu peserta pameran, Jumat.

Ia mengatakan kopi asli Rejanglebong dan Kepahiang menjadi salah satu produk yang dipamerkan dalam "Windows to Indonesia" yang digelar oleh Kementerian Perdagangan RI di Kyiv, Ukraina.

Pameran berlangsung selama tiga hari yakni 24 Mei hingga 26 Mei, dan kopi asal Bengkulu, menurutnya, yang paling banyak dicari oleh pengunjung pameran yang merupakan warga Ukraina.

"Hari pertama sudah habis, hari kedua dan ketiga banyak yang harus kecewa karena persediaan yang kami bawa sedikit," tambahnya.

Wangi kopi Bengkulu, menurut Tentrem, menjadi daya tarik dalam memasarkan produk asli Bengkulu itu.

Selain produk kopi, pelaku UMKM Bengkulu ini juga membawa kerajinan tangan khas Bengkulu berbahan kulit kayu lantung. "Karena bahannya ramah lingkungan sehingga produk kami sangat diminati. Kami juga menjelaskan proses produksi dan unsur keberlanjutan dari usaha ini," katanya menerangkan.

Sejumlah produk yang dipamerkan dan mendapat sambutan baik dari pengunjung adalah sepatu, topi dan tas dari bahan kulit kayu lantung. Kayu lantung banyak tumbuh di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur Provinsi Bengkulu.

Saat ini jenis pohon yang bisa dipanen kulitnya itu sudah dibudidayakan warga setempat dan menjadi sumber penghasilan alternatif. Dari sejumlah produk kulit kayu lantung tersebut, Tentrem menyebutkan produk sepatu yang paling diminati.

"Tapi sayangnya ukuran kaki mereka lebih besar dari yang saya buat, tapi sambutannya sangat baik," tambahnya. Selain kulit kayu lantung, produk lain yang dipamerkan adalah batik khas Bengkulu yang disebut batik besurek.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement