Jumat 24 May 2013 17:41 WIB

Ternyata, Tujuan Wisatawan Muslim Malaysia, Bukan Indonesia

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad
 Pak Sariban berbincang dengan seorang wisatawan saat bertugas di jalan Ir H. Djuanda,Bandung,Ahad (31/3). (Republika/Edi yusuf)
Pak Sariban berbincang dengan seorang wisatawan saat bertugas di jalan Ir H. Djuanda,Bandung,Ahad (31/3). (Republika/Edi yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Bukan Indonesia melainkan Malaysia yang menjadi tujuan utama wisatawan Muslim dunia. Demikian survei yang dipublikasikan DinarStandar, Jumat (24/5).

Selain Malaysia, survei itu menyebut Turki dan Uni Emirat Arab (UAE) menjadi  tujuan kedua dan ketiga favorit wisatawan Muslim. "Sekitar 1.000 responden di seluruh dunia sepakat Malaysia menyediakan makanan halal, masjid dan hotel yang layak bagi wisatawan Muslim," demikian bunyi hasil survei itu seperti dikutip Bernama.

Survei itu juga menyebut sejumlah faktor penentu wisatawan Muslim memilih satu negara sebagai tujuan berwisata. Dari seluruh responden yang ditanyai, jawaban yang muncul adalah makanan halal (65 persen), dan biaya yang dikeluarkan (53 persen).

Selain itu, sekitar 50 persen responden juga menyatakan pentingnya keramahan suatu negara. Ketiga faktor tersebut menjadi penting lantaran sekitar 53 persen responden menyatakan berlibur bersama keluarga. Sisanya, sekitar 23 persen bersama pasangan dan sekitar 19 persen berwisata bersama pasangan mereka.

Survei ini melibatkan lebih dari 1.000 Muslim di seluruh dunia. Bila dirinci sebagian responden berasal dari Asia (63 persen), Timur Tengah dan Afrika Utara (22 persen) dan Amerika (15 persen).

Peneliti Senior DinarStandar, Reem El-Shafaki menilai saat ini wisatawan Muslim menyumbang 14 persen dari perjalanan wisata internasional. Pada tahun 2020, persentase bisa saja meningkat yakni 4.8 persen.

"Pertumbuhannya memang pesat bahkan melampaui capaian global yang hanya 3.8 persen. Biro perjalanan perlu mengantisipasi hal ini karena sangat mungkin terjadi ledakan jumlah wisatawan Muslim di masa depan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement