Rabu 22 May 2013 13:53 WIB

Jangan Tinggalkan Manado Tanpa Klappertaart

klappertaart
Foto: blogspot.com
klappertaart

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Menyebut Kota Manado, ibukota propinsi Sulawesi Utara, salah satu yang akan terlintas di benak kita adalah kulinernya yang enak.

Salah satu yang terkenal adalah bubur manado. Namun sebetulnya, ada banyak makanan khas Kawanua yang memanjakan lidah. Salah satunya adalah Klappertaart.

Sebetulnya, kue ini merupakan makanan peninggalan zaman pendudukan Belanda di Manado. Di daerah ini, memang pengaruh peninggalan Belanda masih cukup kental, termasuk makannnya. Karena terus dikembangkan dari generasi ke generasi secara turun temurun, jadilah klappertaar  kue khas Manado.

Cukup mudah menemukan kue ini di Kota Manado. Di pusat olah-oleh Manado di kawasan Merciful Building di Jalan Sam Ratulangi, klappertaart dijual dengan aneka pilihan topping di antara deretan oleh-oleh khas Manado lainnya. Resep aslinya, topping klappertaart sebetulnya hanyalah kelapa.

Namun menurut Anita, salah satu petugas di toko kue klappertaart, saat ini resep sudah dimodifikasi dengan berbagai pilihan topping. "Ada keju, coklat, kenari dan kismis. Tinggal pilih mau yang bagian atasnya apa," ujar Anita di Manado, Rabu (22/5).

Menurutnya, kue ini terbuat dari bahan  dasar kelapa muda, tepung terigu, susu, mentega dan telur.  Klappertaar bisa dimasak dengan cara dipanggang dan dikukus. Harganya yang ditawarkan pun bervariasi.

Untuk satu cetakan kecil berdiameter 5 cm, dijual dengan harga Rp 20 ribu per buah. Untuk ukuran lebih besar, dijual denga harga Rp 60 ribu, dan yang paling besar, kira-kira 30 cm, dijual seharga harga Rp 150 ribu.

Anita mengatakan, banyak pendatang maupun warga Manado yang membeli klapperrtart terutama untuk disuguhkan kepada tamu-tamu mereka. "Ini memang dikenal sebagai oleh-oleh khas Manado. Jadi jangan tinggalkan Manado kalau belum mencoba klappertaartnya," ujar Anita berpromosi.

Rasa klappertaar manis dan gurih. Paling enak jika disantap dalam keadaan dingin. Jika tidak diimpan di lemari pendingin, Anita mengatakan, klappertaart tahan sampai dua hari. Namun jika dalam disimpan dalam kulkas, bisa awet hingga lima hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement