Ahad 12 May 2013 17:41 WIB

Kapal Pinisi Miliaran Rupiah Lahir di Tanah Beru Bulukumba

Rep: Nur Aini/ Red: M Irwan Ariefyanto
Perahu Pinisi
Foto: Nur Aini
Perahu Pinisi

REPUBLIKA.CO.ID,BULUKUMBA -- Kelurahan Tanah Beru, Kecamatan Bontobahari di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan dikenal sebagai tempat pembuatan perahu pinisi, perahu khas Makkassar. Pembuatan kapal pinisi dilakukan secara tradisional yang membuat harganya bisa mencapai miliaran rupiah.

Kampung kapal pinisi tersebut bisa dijumpai setelah menempuh perjalanan sekitar empat jam dari Kota Makassar. Kesibukan orang membuat kapal terlihat dari kedua sisi jalan kampung menuju Tanah Beru. Kayu-kayu bahan membuat kapal menumpuk di beberapa tempat.

Perahu Pinisi biasanya dibuat dengan kayu besi atau kayu jati. Warga Tanah Beru, Andi Masut menuturkan kayu-kayu itu didatangkan dari Kendari, Sulawesi Tenggara. Kapal Pinisi tersebut bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti kapal penumpang hingga kapal kargo.

Pembuatan Kapal Pinisi bisa memakan waktu bulanan hingga tahunan. Untuk membuat kapal dengan tinggi 2,5 meter dan panjang 15 meter, membutuhkan waktu hingga enam bulan. Berat kapal dengan ukuran tersebut  bisa mencapai 80 ton.

Soal harga, Kapal Pinisi Bulukumba cukup fantastis. Dengan ukuran panjang 15 meter dan tinggi 2,5 meter tersebut, harganya bisa mencapai Rp 1,2 miliar.

Teknik pembuatan Kapal Pinisi tidak didapat dari pendidikan umum. Namun, pengetahuan tentang pembuatan kapal pinisi diturunkan dari generasi ke generasi. "Tahu kapal ini dari pengalaman saja," ujar Masut ditemui di Bulukumba, Ahad (12/5).

Pembuatan kapal pinisi juga tergolong unik. Untuk mempersiapkan lunas kapal, terlebih dahulu dilakukan semacam ritual adat. Setelah lunas siap, lambung kapal dibuat kemudian.

"Kami buat lambung kapal dulu, biar kuat," ungkap Masut.

Jika lambung kapal sudah siap, maka tulang dalam disiapkan. Kelengkapan kapal seperti dek dan kamar untuk penumpang dibuat setelahnya. Namun, kelengkapan kapal ini bisa juga tidak dibuat di Bulukumba. Setelah kapal siap, kelengkapan sering dibuat di Surabaya. Hal itu tergantung dari permintaan pemesan.

Peminat kapal pinisi Bulukumba tidak hanya warga lokal. Warga asing seperti dari Spanyol dan Prancis kerap memesan kapal dari Bulukumba. Namun, warga sekitar juga memanfaatkan kapal untuk mencari penghasilan. Andi Ariawan contohnya, salah satu warga Bulukumba yang membuat kapal kargo dengan ukuran panjang 50 meter dan tinggi 12 meter.

Untuk membuat kapal tersebut, dibutuhkan waktu sekitar satu tahun. Kapal kargo itu dikerjakan 10 orang. Dengan ukuran kapal sebesar itu, harganya bisa mencapai lebih dari Rp 6 miliar. "Tapi sudah dipesan Rp 6 miliar ini tidak dikasih," ujar Andi Suting, salah satu pekerja kapal di Bulukumba. N Nur Aini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement