Kamis 02 May 2013 09:43 WIB

Restoran Coto Makassar Rambah Australia

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Rumah makan Coto Nusantara, Makassar
Foto: annafardiana
Rumah makan Coto Nusantara, Makassar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang mahasiswa asal Sulawesi Selatan Muzayyin Arif berhasil memperkenalkan makanan khas daerahnya,  Coto Makassar ke Australia. Muzayyin adalah mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan di Griffit University, Australia. 

Di sela kegiatan studinya, dia pun mengurus sebuah restoran yang khusus menyediakan menu tradisional tersebut di restoran yang diberi nama Lontara. Nama restoran tersebut diambil dari nama aksara Bugis Makassar. Grand Opening restoran Lontara, dilaksanakan pada Senin (28/4) lalu di Sidney, Australia. 

Dalam surat elektroniknya,  pemuda berusia 31 tahun ini menyatakan sangat berbahagia dan bersyukur restorannya bisa diresmikan. Beberapa warga Indonesia di Sidney turut hadir saat peresmian restoran yang berlokasi tak jauh dari kampusnya itu.

Menurut Muzayyin, ide membuka warung Coto Makassar muncul karena ingin makanan khas itu bisa sejajar dengan makanan asal negara lain seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia yang sudah ada di Australia.

"Saya ingin Coto Makassar bisa terkenal seperti tom yam dari Thailand, laksa dari Singapura atau nasi lemak asal Malaysia,’’ ujarnya, Kamis (2/5).

Selain itu, tentu saja untuk mengobati rasa rindu sejumlah warga Sulsel dan Indonesia pada umumnya yang ada di Australia.  Saat ini, warga Indonesia yang bermukin di Sidney sekitar 4.000 orang. Kebanyakan adalah para mahasiswa yang sedang menyelesaikan studi dan tenaga kerja Indonesia. 

Saat pembukaan  restoran Lontraa, kata dia, sebagian warga Indonesia yang ada di Sidney datang menikmati Coto Makassar.

Tak hanya itu, warga Australia pun, menurutnya, cukup banyak yang menikmati makanan daging yang berkuah tersebut. ‘’Warga Australia dan Indonesia sangat antusias menunggu untuk menikmati Coto Makassar,’’ ujarnya. 

Alumni pesantren Darul Istiqamah, Maccopa, Maros ini, tidak bekerja sendiri dalam mengelola restoran. Dia menggandeng beberap warga Sulsel lainnya yang sudah lama menetap di Sidney, yaknu Sitti Fatimah, Muh Hartawan dan Daeng Malewa. 

Salah seorang warga Sidney, Adam Matthew yang mencoba menu Coto Makassar mengaku puas dan menyenangi sajian Coto Makassar tersebut. ‘’Seratus persen masakan ini beda dengan makanan lainnya, sangat berasa,’’ ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement