REPUBLIKA.CO.ID, Selepas isya, toko-toko di kawasan Borobudur biasanya sudah ditutup para pemiliknya. Kendati demikian, ada sejumlah tempat makan yang masih buka hingga larut malam.
Bagi pelancong yang merasa lapar pada jam-jam tersebut, tak ada salahnya mencicipi sajian khas daerah ini, salah satunya adalah Bakmi Jawa masakan Pak Parno. Hidangan ini tak hanya disukai wisatawan lokal, tetapi juga acap dijadikan pilihan oleh turis-turis mancanegara yang melancong ke Borobudur.
Bahan utama bakmi ini berupa mi basah, daging ayam, sayur kol, dan telur itik “Untuk dagingnya, saya hanya memakai ayam kampung,” ujar Suparno (61 tahun), pemilik warung yang beralamat di Kapling Janan RT 04 RW 04, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Cara memasaknya pun satu persatu porsi, di atas tungku gerabah dengan bahan bakar arang, sehingga kelezatan dari setiap porsi terjaga dengan baik. Melihat dari cara masaknya, para pengunjung mesti bersabar apalagi pengunjung rumah makan sederhana ini tergolong ramai.
Dalam penyajiannya, menu ini diberi tambahan berupa taburan bawang goreng, irisan daun seledri, mentimun, dan tomat. Ada dua macam bakmi yang disajikan di tempat ini, yaitu bakmi goreng dan bakmi godog dengan kuah mengepul yang dijamin membuat semakin bersemangat untuk membuat piring licin tandas.
Soal rasa, yakin, anda tidak akan kecewa. Gurihnya bawang goreng, empuknya daging ayam, serta segarnya irisan mentimun membuat hidangan ini terasa nikmat di lidah. Untuk menyantap satu porsi bakmi Pak Parno, pengunjung cukup merogoh uang Rp 13 ribu saja.