REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengembangkan konsep wisata spiritual yang diprediksi mampu menjaring sembilan juta wisatawan mancanegara pada tahun ini.
"Target jumlah kunjungan wisatawan asing itu sebenarnya sangat kecil. Kita bisa melebihi dari jumlah itu, jika mau menggarap wisata spiritual secara maksimal," kata Kepala Pusat Penerangan Kemenparekraf Berman Lubis pada acara seminar "Internasional Spiritual Tourism for Peace and Welfare for All" di Kuta, Bali, Selasa.
Menurut dia, potensi wisata spiritual sangat banyak ditemukan di Tanah Air dan termasuk jenis wisata yang berkualitas.
"Wisatawan yang memilih mengunjungi tempat-tempat yang memancarkan spiritualitas, kebudayaan, ketenangan batin, dan jiwa jumlahnya cukup banyak," katanya.
Ia menilai, Bali memiliki objek wisata spiritual cukup banyak yang mampu menarik minat wisatawan. Bahkan sejak 2009, wisata spiritual sudah mulai dikenal dengan jumlah kunjunganya mencapai 6,9 juta wisatawan mancanegara dan pada 2010 menjadi menjadi tujuh juta wisman.
Ia menyebutkan dari perhitungan kunjungan wisman itu sekitar 10 hingga 15 persen wisatawan masuk kategori MICE yang di dalamnya adalah wisata spiritual.
Jenis wisata ini biasanya banyak dilakukan kalangan terpelajar atau kelas menengah yang ingin mencari ketenangan atau suasana yang berbeda dengan wisata konvensional umumnya.