REPUBLIKA.CO.ID,Selepas kejadian memilukan jebolnya tanggul, Situ Gintung sudah kembali menjadi oase di tengah hiruk pikuk kota. Sejak tahun lalu, danau buatan yang terletak di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, itu selesai direnovasi. Suasana asri dan tenang bisa kita rasakan lagi di tempat ini.
Tiga tahun sudah berlalu sejak peristiwa tersebut. Sekarang tak terlihat sisa-sisa tragedi itu. Kurang lebih selama dua tahun Danau Gintung sempat dibiarkan kosong dan kering. Namun, sekarang di sini suasana hijau kembali bisa ditemukan. Danau Gintung menjadi menu unggulan Taman Wisata Pulau Situ Gintung.
Taman Wisata ini dibangun pada 2001 yang mengandalkan keheningan suasana alam dan rimbunnya pepohonan. Suasana tersebut sulit ditemukan di Jakarta. Lokasi ini hanya bersebelahan dengan hiruk pikuk Kota Tangerang Selatan, tepatnya Jalan Ir H Juanda, Ciputat. “Banyak yang tidak menyangka, mengapa masih ada suasana hutan di tengah kota seperti ini,” ujar Manager Taman Wisata Situ Gintung Heru, Kamis (14/2). Pengunjung hanya perlu merogoh kantong Rp 5.000 untuk menikmati suasana di sini.
Danau seluas 21,4 hektare itu menjadi menu tersendiri bagi masyarakat yang ingin relaksasi pikiran. Tersedia juga area kurang lebih 1,5 hektare yang pas untuk sekadar istirahat atau melakukan berbagai kegiatan luar ruang bersama keluarga. “Di pagi hari kita sering mendengar kicauan burung yang bersahutan dan tupai berkejaran di atas pohon,” kata Heru. Tempat ini juga bisa digunakan untuk berbagai kegiatan outbound bagi para pelajar atau keluarga.
Tak cuma itu, bagi yang gemar berkemah, bisa menggunakan tempat ini sebagai area mendirikan tenda. Manajemen Situ Gintung juga membolehkan keluarga yang ingin membuat api unggun di sana. “Asal jangan menebang kayu dari sini,” kata Heru.
Selain suasana alam yang asri, tempat ini dilengkapi fasilitas yang lain, seperti restoran dengan harga yang terjangkau dan saung untuk bermalam dengan kisaran Rp 100 ribu per malam. Untuk acara dengan peserta lebih dari 100 orang, seperti acara perkemahan siswa, manajemen memberi diskon khusus.
Adapun fasilitas lain, yaitu tempat bermain anak, lapangan olahraga, zona petualangan, serta tempat pemancingan di pinggir danau. Pengunjungnya bebas memancing dengan aneka ragam ikan di dalam danau dengan syarat tidak merusak keselarasan alam.
Salah satu pengunjung, Dian (27 tahun) warga Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, mengaku bukan pertama kali menikmati suasana Situ Gintung. Menurut Dian, Pulau Situ Gintung merupakan tempat wisata yang masih bertahan dari banyak pembangunan perumahan. “Suasana yang didapatkan di sini seperti berada di Puncak atau Bogor,” ujar dia. Setidaknya, sebulan sekali Dian selalu mengajak keluarganya bermain di Pulau Situ Gintung.
Selain itu, memesan segelas kopi hangat di tengah tenangnya suasana saung, Anda hanya perlu membayar Rp 6.000. Dari saung bisa dilihat pemandangan danau yang luas dan dikelilingi rimbunan pohon. Alih-alih riuh, Anda akan ditemani kicauan burung, jangkrik bersahutan, atau gemerisik pohon palem yang diterpa angin.
Naik Apa?
Bagi pengguna kendaraan umum yang ingin mengunjungi Taman Wisata Pulau Situ Gintung, bisa menggunakan angkutan umum D01 atau D02 dari Terminal Lebak Bulus ke arah Ciputat. Setelah itu, turun di Jalan Kampung Utan, dari depan jalan ini pengunjung bisa menggunakan jasa ojek dengan tarif Rp 5.000 agar sampai ke lokasi Taman Wisata Pulau Situ Gintung. Bagi pengguna kendaraan pribadi, Kampus 2 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta bisa menjadi patokan. Dari sana, hanya berjarak kurang lebih 300 meter ke lokasi.