REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Biaya akomodasi travel di Indonesia lebih mahal dibanding Malaysia, Thailand dan Cina. Alhasil, wisatawan mancanegara lebih memilih ketiga negara tersebut.
Menurut pendiri perusahaan traveling Jar Travels Herry Ginanjar, biaya travel standar di Indonesia mencakup hotel, makan, transportasi dan tiket tempat wisata lebih dari 50 dolar AS dalam sehari. Sementara di Thailand hanya 20 dolar AS sehari dan Malaysia sebesar 40 dolar AS sehari.
"Jika kita ke Thailand atau Cina misalnya, seluruh hotel menyediakan travel sehingga biaya perjalanan bisa lebih murah. Pemerintahnya juga bekerja sama dengan industri-industri di sana," jelasnya saat peluncuran Jar Travels di Bandung, Jumat (8/1).
Di Malaysia misalnya, kata Herry, setiap wisatawan asing dipermudah dengan taksi gratis atau akomodasi yang terjangkau. Begitu pula dengan di Cina dan Thailand. Sementara di Indonesia, baru diterapkan di Yogyakarta dan Bali.
"Seperti kita berjalan-jalan di Malioboro, ada becak yang mengantar dan itu gratis. Bali dan Yogyakarta sudah menggarap dengan serius,"jelasnya.
Namun, keseriusan tersebut tidak didukung oleh semua pihak. Adakalanya, agen travel berebut wisatawan. "Karena mereka tak diberi fasilitas apa-apa. Di Indonesia hanya bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya,"jelas Herry.
Untuk itu, cara yang dapat dilakukan pemerintah adalah mempermudah koordinasi, baik hotel, asosiasi travel, hingga maskapai penerbangan. Dengan begitu, jelasnya, perjalanan wisatawan nusantara bisa jauh lebih besar lagi. Hingga saat ini, jelasnya, menurut data dari Kementerian Perdagangan, tercatat peningkatan perjalanan wisatawan sebesar tiga persen dari 238 juta pada 2011 menjadi 245 juta pada 2012.