Rabu 06 Feb 2013 10:59 WIB

Orientasi Seksual Seseorang Ditentukan Sejak dalam Rahim

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Gay (ilustrasi)
Foto: IFELICIOUS.COM
Gay (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penelitian di Swedia yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menyatakan otak orang homoseksual sama dengan orang heteroseksual dari jenis kelamin yang berbeda. Hasil ini menjadi bukti bahwa orientasi seksual termasuk menjadi gay dan lesbian sudah ditentukan sejak dalam rahim.

Penelitian itu membandingkan ukuran bagian otak pada 90 orang dewasa. Laki-laki gay dan perempuan heteroseksual ternyata memiliki bagian otak yang ukurannya sama. Sedangkan, sisi kanan otak pada wanita lesbian dan pria heteroseksual sama-sama lebih besar. 

"Sejauh yang saya ketahui tidak ada argumen lagi, jika anda seorang gay, anda dilahirkan sudah gay, " ungkap ilmuwan Universitas London, Qazi Rahman dikutip BBC, Rabu (6/2). 

Para ilmuwan menyadari sebelumnya bahwa orang homoseksual dari kedua jenis kelamin memiliki perbedaan dalam kemampuan kognitif tertentu. Hal itu menunjukkan kemungkinan adanya perbedaan dalam struktur otak mereka. Ini merupakan hasil pertama kali dari scanner otak yang mencoba mencari sumber perbedaan.

Sebanyak 90 orang dewasa gay dan heteroseksual yang sehat, pria dan wanita, dipindai otaknya oleh para ilmuwan Institut Karolinska. Pindai otak itu untuk mengukur volume kedua sisi otak. Ketika hasil dikumpulkan lesbian dan laki-laki heteroseksual memiliki bagian yang simetris. Sementara itu, perempuan heteroseksual dan laki-laki gay tidak ada perbedaan ukuran otak. 

Hasil itu menunjukkan secara struktural otak pria gay lebih seperti wanita heteroksesual. Sementara, perempuan lesbian lebih seperti laki-laki heteroseksual. 

Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa di satu daerah tertentu di otak, amigdala, ada perbedaan yang siknifikan. Pada laki-laki heteroseksual dan wanita lesbian ada saraf koneksi di sisi kanan amigdala, dibandingkan dengan sebelah kiri. Sebaliknya, koneksi saraf yang lebih banyak ada di sisi kiri amygdala terjadi pada laki-laki homoseksual dan perempuan heteroseksual.

Rahman mengatakan dia percaya perbedaan otak itu ditetapkan di awal perkembangan janin. Amigdala, kata dia, berperan penting dalam orientasi atau mengarahkan. Itu merupakan bagian otak yang merespon stimulus emosi seperti respon melawan atau lari atau adanya calon pasangan. 

"Dengan kata lain, jaringan otak yang menentukan orientasi seksual adalah sama antara laki-laki gay dengan perempuan heteroseksual dan antara perempuan lesbian dengan laki-laki heteroseksual, " ungkap dia. 

Menurut dia, hal itu menjadi masuk akal karena pilihan seksual laki-laki gay sama dengan perempuan heteroksesual. Sementara, pilihan pasangan perempuan lesbian sama dengan laki-laki heteroseksual. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement