REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ambliopia atau penyakit mata malas dapat dideteksi sejak bayi. Orang tua yang menggunakan kaca mata harus lebih waspada. Karena potensi anak terkena penyakit mata malas justru lebih besar.
"Waspadai penyakit ini bila kedua orang tua atau salah satunya menggunakan alat bantu pengelihatan berupa kaca mata," kata spesialis mata anak dari Jakarta Eye Center Kedoya, dr Florence Manurung, SpM, Sabtu (2/2).
Menurut Florence, mata malas akan mengganggu proses belajar. Karena proses belajar membutuhkan baik pendengaran dan pengelihatan.
Selain itu, rasa percaya diri anak juga akan terganggu, karena pengelihatannya yang mengalami penurunan.
"Kewaspadaan harus ditingkatkan bila dalam sejarah keluarga ada yang mengalami katarak usia muda," tegas Florence.
Pencegahan ambliopia sebaiknya dilakukan saat anak belum mencapai usia empat tahun. Karena perkembangan otak anak bagian pengelihatan paling sensitif sebelum anak berusia empat tahun.
"Sebaiknya lakukan pemeriksaan mata pertama meskipun belum ada keluhan," saran Florence.
Ia bahkan menyarankan pemeriksaan mata pada anak setidaknya dilakukan dua kali dalam setahun. Ini sebagai tindakan pencegahan ambliopia.
"Mata malas bisa disembuhkan bila masih kecil. Namun bila sudah beranjak remaja akan menjadi sangat sulit untuk disembuhkan," kata Florence.
Apalagi, tambah dia, tidak ada operasi mata untuk kasus ini. Meski pun penderita dapat mengikuti terapi untuk membantu memperbaiki kemampuan pengelihatan.