Rabu 23 Jan 2013 15:03 WIB

Tak Mau Anak Berubah Orientasi Seks, Waspadai Ini

Rep: Susie Evidia/ Red: Endah Hapsari
Ibu dan anak sedang berbincang/ilustrasi
Foto: kirschnerskorner.wordpress.com
Ibu dan anak sedang berbincang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Psikolog Lusi Triyani mengungkapkan, ada hal-hal yang perlu diwaspadai terhadap anak-anak agar tak terjadi penyimpangan seksual sehingga menyukai sesama jenis.

Pertama, jangan membiarkan anak berduaan di kamar. Orangtua biasanya merasa tenang jika anak ada di kamar bersama teman sejenis. Ternyata belum tentu aman, apalagi jika kamarnya di kunci berlama-lama. Orang tua harus mencari alasan supaya kamar terbuka agar sesekali bisa mengecek ke dalam.

Untuk membedakan mana teman sejenis yang normal, dan menyimpang, menurut Lusi, mudah saja. Teman yang menyimpang perilakunya bagaikan pasangan yang sedang 'jatuh cinta'. Dari gaya bicara, tatapan, sentuhan, pelukan terlihat aneh tidak lazim dilakukan sesama jenis.

Orangtua juga perlu waspada terhadap anak mengalami perubahan tidak wajar. Anak terlihat sering lelah setelah keluar dari kamar. Mereka yang melakukan penyimpangan seks mudah lelah, kurang beraktivitas, tidak konsentrasi, dan banyak melamun.

Bagi anak yang ketahuan melakukan penyimpangan seksual, Lusi menyarankan para ayah bunda agar jangan otoriter memarahinya. Lakukan pendekatan komunikasi dengan anak. Sampaikan bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, harus ada perbaikan agar tidak melakukan lagi kesalahan.

Biasanya anak malu menyampaikan penyimpangan itu kepada orangtua. Di sinilah orangtua harus bijak, menanyakan baik-baik tentang penyebab anak melakukan hal tersebut. Orangtua menawarkan bantuan yang dibutuhkan agar anak tidak merasa hancur. Jika orangtua tak mampu melakukannya, lebih baik mengajak anak ke psikolog untuk observasi dan terapi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement